Balik ke soal tenaga, karakternya baru akan terasa menghentak ketika menyentuh 4.000 rpm, sampai akhirnya menyentuh limiter yang hanya di kisaran 9.000 rpm.
Tapi meski rpm rendah, ‘muntahan’ tenaganya sudah terasa besar, jadi wajar kalau berjalan di dalam kota apalagi blusukan, putaran selongsong gas gak akan lebih dari setengah.
Saat dites akselerasinya pakai Racelogic, catatan waktunya memang impresif. Untuk mencapai 0-100 km/jam cuma butuh waktu 4,1 detik!
Jarak 0-402 meter pun hanya ditempuh dalam waktu 12,8 detik pada kecepatan 172,2 km/jam. Data lengkapnya bisa lihat di tabel pengetesan.
Salah satu masalah yang tidak bisa dihindarkan dari motor besar adalah suhu mesin yang panas.
Bermain di angka 87-90° C saat jalan lancar dan mencapai 99-101° C ketika macet, otomatis paha hingga betis akan terasa panas.
Kelemahan lainnya suara mesin mesin dua silinder segaris ini tidak sehalus mesin varian GS yang bermesin boxer.
Suara mesinnya mirip G 310 GS, seperti suara rantai keteng kendor sehingga ada suara ‘ngricik’.