Polisi Gebukin Pemotor Ngeyel di India, Incar Warga Keluyuran, Imbas Lockdown

Ignatius Ferdian - Sabtu, 28 Maret 2020 | 14:30 WIB

beberapa polisi pukul pemotor yang nekat keluar setelah penerapan lockdown karena Corona (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Beragam cara mulai dari push up sampai aksi pemukulan polisi di India sedang heboh.

Ini dikarenakan beberapa daerah di India salah satunya kota Meerut yang memang menerapkan hukuman sosial buat warganya yang melanggar aturan lockdown atau karantina.

India mulai memberlakukan lockdown sejak 24 Maret 2020 dan akan berlaku selama 21 hari.

Kebijakan penguncian tersebut diberlakukan menyusul meningkatnya jumlah kasus virus corona di negara itu.

(Baca Juga: Nasib Tragis Polisi Viral, Terlibat Kecelakaan, Meninggal Saat Akan Beri Penyuluhan Soal Corona)

Selama masa penguncian atau lockdown, polisi melakukan penjagaan dan memberlakukan jam malam di sejumlah tempat.

Hukuman yang diberikan kepada warga yang melanggar, di antaranya, memerintahkan warga untuk memegang papan bertuliskan "Saya adalah teman virus corona" atau "Saya musuh masyarakat" dan menggunggahnya di media sosial.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

LOCKDOWN CRACKDOWN: New video shows police in India beating people with sticks, slapping them and forcing calisthenics for allegedly violating the newly-enacted nationwide lockdown as the nation tries to beat back the coronavirus pandemic through social distancing. #india #coronavirus #lockdown #police #punish #covid19 #worldnewstonight

A post shared by ABC World News Tonight (@abcworldnewstonight) on

Selain itu, tampak di antara warga juga mendapat hukuman push-up atau memegang telinga sambil squat-jump bahkan ada beberapa pemotor yang dipukul oleh petugas.

Seorang warga, Mohammad Alim (40), mengatakan, ia membawa seorang perempuan dan ketiga putranya ke kantor polisi di kota itu pada Senin (23/3/2020) malam untuk melaporkan kasus pertengkaran.

(Baca Juga: Pelat Nomor Tiga Huruf Seri Belakang di Jateng Bikin Keliru, Penerbitan Dihentikan)

"Ketika saya sampai di kantor polisi, inspektur menyuruh saya membawa tulisan memalukan itu dan mengunggah gambar saya," kata Alim, seperti dilansir dari Reuters.

Polisi mengunggah foto Alim di media sosial Twitter dan menyebut bahwa beberapa orang tak peduli dengan keselamatan masyarakat.

Kepada Reuters, Pejabat Kepolisian Meerut Akhilesh Narayan Singh mengatakan, hanya orang-orang yang tidak mematuhi perintah untuk pulang yang difoto.

Menurutnya, sudah ada 22 kasus pelanggaran telah diajukan.

(Baca Juga: Heboh Balap Liar Maut di Tulungagung, Joki Penabrak Ngumpet, Langsung Dibawa Polisi)

Namun, ia tak menjawab ketika ditanya soal kasus Alim.

Juru Bicara Kepolisian New Delhi Anil Mittal membantah bahwa polisi memukuli orang-orang, meski banyak video beredar.

India telah mengumumkan masa penguncian selama 21 hari untuk memerangi virus corona, terhitung mulai Selasa (24/3) tengah malam waktu setempat.

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/26/093026965/cara-polisi-india-tertibkan-warga-yang-langgar-aturan-lockdown?page=all#page3