Ia mengaku dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit, namun menurutnya lebih baik bertahan dengan tim yang sudah dikenalnya sejak 2017.
"Hubungan saya sangat baik dengan Davide Tardozzi (Manajer Ducati Team). Sulit memilih Yamaha atau Ducati," kata Vinales.
"Akhirnya saya memilih Yamaha karena ingin meraih gelar. Entah apa saya bisa dapat kesempatan melakukannya di tim selain Yamaha," pungkasnya.
Vinales pun tak memungkiri kalau dirinya tergoda untuk menjajal Desmosedici GP, motor dengan tenaga besar yang dinilai bakal cocok dengan gaya balapnya yang agresif.