Otomotifnet.com - Skutik listrik di Indonesia makin beragam, setelah Viar Q1 dan disusul Gesits, kini akan kedatangan Niu asal China yang dihadirkan oleh PT. Moove Motors Asia (MMA).
Tidak tanggung-tanggung, langsung ada 2 model yang akan dijual, yaitu Niu NGT yang punya harga Rp 50-70 juta dan Niu N Lite dengan harga Rp 20-25 juta.
Apa istimewanya hingga harganya bisa dibilang termasuk wow itu? Yuk simak, kami kupas untuk Anda!
Baca Juga: Kupas All New Yamaha NMAX 155, Handling, Akselerasi, sampai Top Speed
DESAIN
Desain kedua skutik listrik ini terlihat identik, pembeda utamanya adalah pada varian NGT terdapat stripping yang menjalar dari bodi depan hingga belakang.
Selebihnya serupa, seperti sekujur bodinya yang punya desain boxy atau mengotak.
Lampu utamanya LED projector lengkap dengan DRL yang melingkar di sisi luar, letaknya yang di tengah membuatnya terlihat seperti mata.
Seperti tokoh kartun Minion di Despicable Me ya?
Area setangnya ‘telanjang’ dan terlihat sedikit menekuk di bagian ujungnya.
Untuk melindungi spidometer, terdapat visor mungil yang tentunya dengan desain membulat.
Sein depan menempel pada setang membuat bodi Niu terlihat lebih simpel.
Bodi depan terlihat menyambung hingga ke bagian bawah dek pijakan kaki.
Bagian pijakan kaki terlihat tebal karena penempatan baterai kedua skutik ini ada di dalamnya.
Bodi belakang berdesain tinggi dengan bagian ‘bokong’ mengotak.
Itu membuat lampu belakangnya membentuk persegi panjang tipis, karena di bawahnya jadi tempat pelat nomor.
Yang keren adalah swing arm kedua skutik listrik ini ternyata bukan sekadar cover, ini memberikan kesan kekar dan tentunya berperan terhadap handling-nya.
FITUR & TEKNOLOGI
Mula-mula longok spidometer di balik visor mungilnya. Pada N Lite bentuknya segi enam berlatar biru pakai font besar.
Isinya ada kapasitas baterai di sisi kiri dalam bentuk bar dan persen, di atasnya terdapat informasi baterai, juga indikator sinyal dan GPS.
Di tengah ada 3 tingkat mode berkendara yang digunakan, ada juga odometer dan speed meter.
Paling bawah terdapat ampere bar yang jumlahnya mengikuti bukaan gas, kurang lebih mirip rpm di skutik bermesin bakar.
Di varian NGT spidometernya lebih besar berbentuk persegi panjang.
Juga lebih atraktif karena warna dapat berubah berdasarkan riding modes yang digunakan dan kecepatan.
Lalu karena NGT menggunakan 2 baterai, tentu terdapat 2 indikator baterai pada spidometernya.
Lalu riding modes gak menggunakan angka, tapi disebut E-Save, Dynamic, dan Sport.
Pembeda lainnya latar spidometer warna hitam pada NGT. Selebihnya informasinya serupa dengan tipe N Lite.
Adanya indikator GPS dan sinyal di spidometer Niu buat apa?
“Jadi di setiap unit Niu terdapat sim card, ini untuk menghubungkan motor dengan Cloud."
"Jadi parameter seperti cara berkendara, kebiasan mengisi daya semua akan terbaca."
"Setelah itu akan dioptimalkan dan ada upgrade software untuk memaksimalkan kinerjanya,” ujar Vincent Yap, Dirut PT. MMA.
Selain itu, pengendara juga terkoneksi dengan Niu melalui smartphone dengan menginstal aplikasi Niu E-Scooter.
Informasi yang disajikan seperti lokasi, riding history, status kendaraan, dan statistik tenaga secara real-time.
Ada pula fungsi diagnostic, jadi dapat mengetahui kerusakan dari aplikasi. Ada juga notifikasi anti-theft alerts dan juga informasi after-sales service.
Fitur cruise control yang biasanya hanya ada di big bike dan jarang ditemukan di skuter listrik juga ada di Niu. Tombolnya di panel sakelar kiri. Keren kan?
Perbedaan lain yang membuat harga kedua tipe ini terpaut jauh adalah baterainya.
“NGT pakai 2 buah baterai yang ada di bawah kaki dan di bawah jok, masing-masing 35 Ah."
"Kalau N Lite cuma 1 baterai berkapasitas 26 Ah. Keduanya bisa melakukan pengisian daya langsung di motor dengan colokan di bawah jok atau baterai dilepas,” sambungnya.
Dengan 2 buah baterai, NGT dapat melaju lebih jauh, estimasinya 130-140 km, sedangkan N Lite 55-70 km.
“Tapi itu semua tergantung bobot, kondisi jalan, kecepatan, dan cara berkendara."
"Kedua baterai NGT bekerja berbarengan hanya di mode Sport, di mode lainnya cuma satu aja,” jelas Vincent.
Waktu pengisian daya baterainya kurang lebih 4 jam untuk satu baterai, dan 7 jam untuk dua baterai. Satu baterai N Lite bisa penuh dalam waktu 6 jam.
Niu dilengkapi juga dengan Field Oriented Control atau disebut FOC yang memonitor seluruh rangkaian kelistrikan secara real-time, yang membuat motor listrik Bosch bekerja secara maksimal dan efisien.
Kedua skutik ini juga dilengkapi dengan Electronic Braking System (EBS) yang juga dioptimalkan oleh FOC.
Yang mendaur ulang daya selama periode pengereman dan membatasi daya selama periode akselerasi.
Klaimnya, FOC mampu mengurangi jarak pengereman hingga 60% dan memberi daya tambahan 6% ke baterai atau menambah jarak tempuh 4 km.
FOC ini mirip regenerative brake pada mobil yang menggunakan listrik atau hybrid. Canggih!
Bicara pengereman, kedua skutik ini sudah menggunakan cakram ganda. Bedanya pada NGT sudah dilengkapi CBS.
Sektor ruang penyimpanan, keduanya memiliki kompartemen di sisi kiri bawah setang yang lumayan dalam, ada juga gantungan barang di sisi tengah.
Tapi N Lite memiliki ruang lebih besar karena baterai hanya ada di bawah pijakan kaki.
Sehingga ada tambahan ruang di bawah jok.
Meski motor listrik serta baterainya ada di bagian bawah, tapi Vincent menjamin Niu bisa melewati genangan air karena menggunakan komponen waterproof, maksimalnya 230 mm.
RIDING POSITION & HANDLING
NGT memiliki tinggi jok 790 mm, sedangkan N Lite 740 mm. Untuk postur 170 cm tentu saja tidak ada masalah, kedua kaki bisa menapak dengan sangat baik.
Posisi setangnya juga pas, saat belok penuh sama sekali tidak membentur lutut.
Namun karena deknya tebal, membuat sudut paha hampir rata.
Namun lumayan terbayarkan karena pengendara mendapatkan ruang kaki yang lega, belum lagi busa joknya yang tebal dan empuk, jadi terasa nyaman saat berkendara.
Untuk N Lite karena hanya dilengkapi 1 buah baterai dengan berat 10 kg, membuat feeling berkendaranya terasa begitu ringan, lincah untuk berbelok dan berpindah arah.
Meski tidak CBS, tapi kedua remnya tetap terasa pakem untuk mengurangi laju karena ada deselerasi tambahan dari EBS.
Sayangnya suspensi depan jarak mainnya terlalu pendek, jadi ketika melewati polisi tidur terasa mentok. Kalau suspensi belakangnya tidak masalah.
Handling NGT terasa berbeda karena dilengkapi 2 buah baterai yang masing-masing bobotnya 11 kg.
Tapi justru ini membuat NGT terasa seperti mengendarai skutik mesin konvensional, saat berbelok tidak terlalu ringan jadi gak kagok saat baru pertama kali mengendarainya.
Bedanya lagi, kedua suspensi belakangnya memiliki setelan preload sehingga bisa diatur kekerasannya dengan mudah.
Selebihnya cukup sempurna, seperti rem CBS yang membuat membagi pengereman dengan baik.
PERFORMA
Keduanya memiliki 3 pilihan riding mode yang bisa dipilih, N Lite punya riding modes 1 sampai 3, sedangkan NGT ada E-Save, Dynamic, dan Sport.
Riding modes ini menentukan kecepatan maksimal serta respons gas yang tentunya berpengaruh terhadap efisiensi baterai.
Cara menggantinya menggunakan tombol di panel sakelar kanan.
Untuk memulai jalan, setelah kontak on terlebih dulu perlu memencet tombol starter seperti skutik umumnya.
Setelah itu indikator Ready pada speedometer akan menyala, menandakan Niu siap dikendarai.
Oiya saat standar samping diturunkan, arus listrik ke motor elektrik ikut terputus untuk keamanan.
Performa NGT tentu lebih unggul, karena kedua baterainya menyuplai motor listrik yang mampu mengeluarkan tenaga hingga 3.500 watt.
Di riding modes tertinggi kecepatan maksimalnya bisa sampai sekitar 70 km/jam, rasanya sangat cukup untuk sebuah skutik listrik yang akan lebih banyak digunakan di komplek perumahan, atau maksimal jalan perkotaan yang padat.
Meski torsinya besar, berkat teknologi FOC membuat respons tiap bukaan gas jadi halus, tidak mengagetkan seperti skutik listrik lainnya yang pernah OTOMOTIF coba.
Untuk merayap di kemacetan mestinya lebih nyaman.
Kalau N Lite karena kecepatan maksimumnya hanya 45 km/jam, tentu lebih cocok untuk dipakai dalam jarak dekat.
Selain cruise control, fitur keren lainnya adalah ada auto-off indicators yang mematikan lampu sein secara otomatis ketika selesai berbelok.
Itu karena Niu dilengkapi sensor 3 axis, jadi bisa membaca pergerakan skutik.
Selain itu, suara flasher sein cukup keras, “Karena skutik ini kan tidak ada suaranya, jadi flasher itu sebagai salah satu penanda keberadaan Niu,” tutup Vincent yang berkantor di kawasan Pondok Indah, Jaksel.
Data spesifikasi Niu NGT:
P x L x T: 1.890 x 740 x 1.223 mm
Kecepatan tertinggi (level 3): 70 km/jam
Estimasi jarak tempuh: 130-140 km
Waktu pengisian (single/dual): 4/7 jam
30 mins maximal continuous output: 3.500 watt
Suspensi depan: Oil damping direct acting shock absorber
Suspensi belakang: Oil damping direct acting shock absorber
Ban depan: 90/90-12
Ban belakang: 120/70-12
Rem depan: Cakram 220 mm dengan kaliper 3 piston dan CBS
Rem belakang: Cakram 180 mm dengan CBS
Jarak terendah ke tanah: 160 mm
Tinggi jok: 790 mm
Baterai: 35 Ah, 11 kg x 2
Voltase: 60 V
Kapasitas 35 Ah x 2
Pengisian standar: 5 A x 2
Pemakaian maksimum: 70 A
Motor elektrik: Tailored Motor by Bosch GmbH
Motor control solution: FOC vector control
Continuous power: 3.500 W
Data spesifikasi Niu N Lite:
P x L x T: 1.800 x 700 x 1.130 mm
Kecepatan tertinggi: 45 km/jam level
Estimasi jarak tempuh: 55-70 km
Waktu pengisian: 6 jam
Continuous power: 1.800 W
Suspensi depan: Oil damping direct acting shock absorber
Suspensi belakang: Oil damping direct acting shock absorber
Ban depan: 90/90-12
Ban belakang: 120/70-12
Rem depan: Cakram 220 mm dengan kaliper 2 piston
Rem belakang: Cakram 180 mm dengan kaliper 1 piston
Jarak terendah ke tanah: 145 mm
Tinggi jok: 740 mm
Kapasitas baterai: EVE 26 Ah
Voltase: 60 V
Pengisian standar: 4 Ampere
Pemakaian maksimum: 40 Ampere
Motor elektrik: Tailored Motor by Bosch GmbH
Motor control solution: FOC vector control
Continuous power: 1.800 W, 1.300 W
Tenaga maksimum: 1.800 W, 1.500 W
Penulis: Fariz