Jadi Pembalap F1 Tetap Jadi Impian, Bahkan Bagi Nico Hulkenberg

Toncil - Selasa, 12 Mei 2020 | 19:10 WIB

Nico Hulkenberg ingin kembali ke F1 (Toncil - )

Otomotifnet.com – Berkarir jadi pembalap F1 memang menjadi impian seluruh pembalap.

Bahkan bagi seorang pembalap F1 yang kehilangan ‘kursi’nya sekalipun, tetap ingin kembali ke kokpit jet darat tersebut.

Inilah yang dialami oleh Nico Hulkenberg.

Pemilik nama lengkap Nicolas Hulkenberg ini mulai masuk F1 pada 2010 di tim AT&T Williams.

Baca Juga: Ross Brawn Punya Skenario Supaya F1 Bisa Berjalan, Eropa Dibidik

Sampai akhir musim 2019 dirinya masih menjadi pembalap F1 dan tergabung di tim Renault F1 Team.

Musim lomba 2020 ini pembalap berusia 32 tahun tersebut kehilangan posisi di tim, digantikan oleh Esteban Ocon.

Ocon sendiri selama 2019 menjadi test driver di tim Mercedes-AMG Petronas Motorsport.

Mengenai kemungkinan Nico kembali ke F1 disebutkan tetap masih menjadi tujuan utama.

“Ya itu masih belum bisa saya konfirmasi. Tapi memang kembali ke F1 menjadi salah satu tujuan saya dalam hidup ini. Saya sendiri masih melakukan kontak dengan orang-orang. Ketika ada kemungkinan, saya akan mengambilnya dengan cepat,” sebutnya.

“Tapi, untuk saat ini sangat sulit mengatakannya. Ada cukup banyak faktor yang mempengaruhinya," tambah Nico.

Selama karirnya di F1, pembalap Jerman ini pernah nyaris menggapai podium di F1 Brasil 2012.

Namun, itu semua buyar di lap ke-54.

Baca Juga: Ini Momen Carlos Sainz Jr Memilih Jadi Pembalap F1 Dibanding Pereli

Saat itu, lintasan sedang basah, Nico menyusul Lewis Hamilton yang sama-sama terhalang backmarker.

Apes, mobil Nico melintir dan membentur roda depan kiri mobil Lewis Hamilton. Ketika itu, keduanya sedang side by side di tikungan 1.

“Kemungkinan itu menjadi salah satu kesalahan terbesar saya. Tapi saya juga berpikir, apakah itu salah atau tidak. Seandainya saya bisa lebih sabar, maka kejadian itu tak akan terjadi,” sebut Nico.

Selama lomba F1, Nico Hulkenberg telah melakukan 177 start, namun tanpa satu point-pun dikumpulkan.

Jika demikian, akankah angan-angan kembali ke kokpit jet darat tercapai?