Pagebluk Turut Buyarkan Nasib Penjualan Kendaraan Komersial 2020

Harryt MR - Senin, 1 Juni 2020 | 21:40 WIB

(Ilustrasi) Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter diluncurkan di ajang GIICOMVEC 2020 (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Serupa dengan nasib penjualan mobil penumpang, paceklik penjualan juga dialami oleh pasar kendaraan komersial. Sepinya jualan akibat Covid-19, buyarkan proyeksi penjualan di tahun fiskal 2020.

Hal ini jelas tidak diprediksi sebelumnya, sehingga menjadi kenyataan yang harus diterima semua pabrikan kendaraan komersial.

"Volume yang dicapai sudah berbeda dengan rencana kita (pada awal tahun). Volume di 2020 akan turun, dan baru tercapai 25 persen dari target awal,”

“Tapi dari pencapaian ini yang penting market share kami tetap terjaga dan meningkat. Dan semester 1 tahun ini, masih menyisahkan 2 bulan Mei dan Juni jadi kita lihat saja,” ungkap Duljatmono, Direktur Sales dan Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Siapkan Spare Part Gratis & Service Advisors Hadapi Covid-19

Masih menurut pria yang akrab disapa Momon, bahwa momentum penjualan yang biasanya melonjak sebelum masuk bulan puasa, tak bisa dimanfaatkan tahun ini.

Walau begitu, anjloknya penjualan yang dirasakan semua pabrikan otomotif, KTB masih bersyukur lantaran masih memimpin pangsa pasar kendaraan komersial.

"Jadi kalau melihat pencapaian sales (penjualan) alhamdulillah kita masih menjaga posisi paling besar menguasai market 47 persen, pasarnya hanya 36 persen (jika dibandingkan tahun sebelumnya-red). Tapi secara volume kita turun 28 persen," sambung Momon.

Anjloknya penjualan memaksa pabrikan untuk menghentikan sementara produksinya. Tak terkecuali dilakukan oleh PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).

Seperti ditegaskan Masahiro Aso, Presiden Direktur HMSI, bahwasanya di masa tanggap darurat pandemi Covid-19, pihaknya mengambil langkah rencana strategis dengan menghentikan sementara kegiatan produksi selama 12 hari (13-24/4).

Langkah tersebut juga sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya percepatan memutus penyebaran pagebluk, serta demi keselamatan karyawan. Sejalan dengan hal tersebut, ketersedian stok unit tetap dijamin ketersediannya.

“Walau pabrik kami ada penutupan sementara, namun untuk stok unit penjualan di Indonesia dapat kami pastikan tetap aman” tegas Aso San.