Otomotifnet.com - Kalender balap untuk musim 2020 sudah dirilis Dorna Sports yang mana akan ada 13 balapan.
Dari 13 seri tersebut 7 di antaranya bakal berlangsung di Spanyol.
Sedangkan sisanya akan berlangsung di Ceko, Austria (dua seri), San Marino (dua seri), dan Prancis.
MotoGP 2020 rencananya juga akan digelar di empat seri luar benua Eropa.
Sementara itu, agenda kompetisi MotoGP 2020 yang sejauh ini akan terfokus di Eropa mengundang kekhawatiran dari pabrikan asal Jepang.
Kelas MotoGP diikuti oleh enam pabrikan yang tiga di antaranya berasal dari Jepang, yakni Yamaha, Honda, dan Suzuki.
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, pun mengungkapkan kekhawatirannya soal kompetisi yang akan terfokus di Eropa.
Sebab, Lin Jarvis terpaksa harus mengurangi anggota tim mekanik Yamaha yang berasal dari Jepang (tujuh orang) dan Australia (tiga orang) terkait situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Fabio Quartararo Ogah Disebut Penerus Valentino Rossi, Tak Ada Yang Bisa Gantikan Legenda
Menurut Lin Jarvis, mekanik Yamaha dari dua negara itu belum bisa gabung dalam proses persiapan tim karena tak bisa bebas meninggalkan negara asal untuk menuju ke Eropa.
"Anggota tim kami yang berasal dari Australia dan Jepang tak bisa berpergian meski mereka memiliki hasil tes negatif Covid-19," kata Lin Jarvis dilansir dari Speedweek.
"Saat ini, Australia telah membuat pengecualian bagi sejumlah profesional untuk bepergian ke luar negeri dan kami akan mengajukan izin untuk mekanik kami," jelas Lin Jarvis.
"Namun, teknisi kami yang berasal dari Jepang harus dapat berpartisipasi saat balapan. Jika mereka tak bisa datang ke Eropa, maka kami akan kesulitan," Lin Jarvis mengungkapkan.
Baca Juga: Ducati Serius Dengan Pembalap Moto2, Negosiasi Sudah 90 Persen
Lebih lanjut, Jarvis menyebut kendala ini tak hanya dirasakan oleh Yamaha tetapi juga Honda dan Suzuki yang sama-sama mengandalkan teknisi dari Jepang.
"Masalah ini bukan hanya menjadi perhatian Yamaha, tetapi juga Honda dan Suzuki yang bakal ikut terpengaruh," ujarnya.
"Ini akan menghadirkan situasi menguntungkan bagi tim asal Eropa yang bisa berkompetisi dengan kekuatan penuh," pungkas Lin Jarvis.
Lin Jarvis pun berharap agar masalah ini dapat segera terpecahkan dan solusi segera ditemukan.