Otomotifnet.com - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) prediksi penjualan di bulan Juni 2020 akan membaik dibanding bulan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Isao Sekiguchi, selaku Presiden Direktur NMI.
"Sulit untuk memprediksi angka persisnya, tapi mungkin 30 persen lebih baik dari bulan Mei (2020)," kata Sekiguchi belum lama ini.
Menurutnya, penjualan bulan kemarin akan menjadi yang terendah, mulai Juni 2020 dan seterusnya diharapkan bisa membaik lagi.
"Jadi bulan Mei memang diharapkan itu yang terendah, Juni momennya sudah mulai membaik, beberapa outlet sudah banyak yang mulai beroperasi," jelasnya.
"Di Juni kami berharap market mulai tumbuh," sambung Sekiguchi.
Retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) Nissan sepanjang Mei 2020 sendiri membukukan 109 unit, turun 92,4 persen terhadap perolehan tahun lalu di periode yang sama sebanyak 1.437 unit.
Sementara jika dibandingkan dengan penjualan April 2020, Nissan mampu menorehakan 165 unit, yang berarti ada penurunan sebanyak 33,9 persen.
Baca Juga: Opel Blazer Sampai Nissan Terrano Spirit, SUV Lawas Tangguh, di Bawah Rp 60 Juta
Lesunya permintaan akibat Wabah virus Corona juga membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merevisi targetnya untuk tahun ini.
Penjualan mobil tahun 2020 yang awalnya ditetapkan sebesar 1,05 juta unit, turun 40 persen jadi hanya sekitar 600 ribu unit saja.
Sekiguchi menilai, kondisi saat ini memang seperti yang disebutkan oleh GAIKINDO.
Namun ia menyampaikan, bahwa sebenarnya tidak ada yang bisa memprediksi dengan sangat tepat bagaimana kondisi ke depannya.
Baca Juga: Nissan Livina Sporty Package Bukan Akhir, Tahun 2020 Masih Ada Tiga Mobil Baru Lagi
"Kami tidak pesimis, kami cukup optimis bahwa nanti dengan Covid-19 mulai hilang, pasar akan kembali pulih," terangnya lagi.
lebih lanjut ia menambahkan, yang terpenting saat ini adalah menyiapkan segala sesuatunya ketika pasar mulai membaik.
"Mulai beradaptasi menyiapkan diri pada saat new normal hingga pelayanan konsumen dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," sebutnya.
"Jadi kami harus melakukan adaptasi di sini, pada saat pasar mulai membaik, kami sudah siap untuk menghadapinya," pungkasnya.