Otomotifnet.com - Terpuruknya penjualan mobil di Indonesia karena Covid-19 dirasakan seluruh pabrikan mobil, salah satunya PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Sekadar info, berdasarkan data GAIKINDO, sepanjang Januari hingga Mei 2020 kemarin penjualan mobil domestik secara retail (dealer ke konsumen) tercatat sebanyak 260.716 unit.
Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 40 persen jika dibandinkan dengan pencapaian di periode yang sama tahun lalu sebanyak 434.466 unit.
Hal ini membuak pabrikan mobil menerapkan strategi, salah satunya tebar diskon.
Namun PT Astra Daihatsu Motor (ADM) punya anggapan berbeda, yang mana memberi diskon di tengah kondisi pandemi Covid-19 bukanlah suatu langkah yang tepat.
Amelia Tjandra, selaku Direktur Marketing ADM mengungkapkan, hal tersebut dikarenakan daya beli masyarakat Indonesia saat ini yang cenderung melemah.
"Saya percaya pasar mobil itu dipengaruhi sangat besar oleh daya beli. Buang diskon besar-besaran, menurut saya tidak akan memperbesar pasar mobil, selama daya beli yang ditunjukkan oleh GDP (Gross Domestic Product) tidak naik," ucap Amel dalam konferensi pers virtual (19/6/2020).
"Jadi selama daya beli yang ditunjukkan oleh GDP tidak ada peningkatan, mau buang diskon sebesar apapun juga tidak akan serta merta membuat orang tertarik membeli mobil"
"Bulan Juni ini saya perkirakan juga tidak ada peningkatan karena daya belinya belum ada," lanjutnya.
Baca Juga: Daihatsu Tak Mau Rombak Target Penjualan, Meski Market Digoncang Covid-19
Hal serupa juga diungkapkan oleh Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).
Menurutnya, dengan adanya diskon tidak lantas membuat market menjadi tumbuh, terlebih di kondisi sulit seperti saat ini.
"Kemarin kami sempat dengar mau ada diskon besar-besaran, tapi sebenarnya baik harga dan diskon yang diberikan Daihatsu tidak seperti itu, normal-normal saja"
"Kami berikan diskon namun dalam jumlah yang seharusnya, artinya sesuai pasaran agar tetap bisa kompetitif namun tidak jor-joran," ucap Hendyaradi.
"Kami juga harus selektif dalam memberikan besaran diskon, karena kan memang situasinya pasar ini sedang turun," tuturnya.
Baca Juga: Daihatsu Tak Perpanjang Ribuan Karyawan Kontrak, Imbas Penjualan Anjlok
Situasi pun bertambah sulit, karena perusahaan pembiayaan juga tengah mengalami masalah yang serupa akibat adanya pandemi Covid-19 ini.
Efeknya, perusahaan pembiayaan lebih selektif dalam memberikan kredit ke konsumen yang secara otomatis berdampak terhadap penjualan.
"Bila mengadalkan leasing, saat ini mereka sangat hati-hati. Mereka punya kendala bisnis yang luar biasa, bahkan beberapa company sudah tidak mau terima konsumen baru," kata Hendrayadi lagi.
"Jadi memang situasi ini sangat sulit. Tidak bisa hanya dengan memberi diskon lalu market naik," tutupnya.