Pemakaian BBM Oktan Terlalu Tinggi Bisa Rusak Mesin, Ini Penjelasannya

Naufal Shafly,Ignatius Ferdian - Minggu, 28 Juni 2020 | 14:06 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina (Naufal Shafly,Ignatius Ferdian - )

Bukan cuma terjadi di motor, hal serupa juga bisa terjadi di mobil.

Penjelasan ini diberikan oleh Nurkholis, National Technical Leader PT Toyota Astra Motor (TAM), yang mengatakan pembakaran tidak akan sempurna jika nilai oktan yang terkandung di dalam bensin terlalu tinggi dan tak sesuai rekomendasi pabrikan.

"Kalau kita pakai bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan, maka harapannya pembakaran BBM itu bisa dikontrol. Pembakaran yang bisa dikontrol seperti apa? Untuk mesin bensin, adalah ketika pengapian lalu (bahan bakar) habis terbakar," ucap Nurkholis.

Jika pembakarannya tidak sempurna, Nurkholis mengatakan, energi kinetik yang dihasilkan tidak akan sebesar pembakaran yang sempurna.

Baca Juga: Geger BBM Premium Dihapus, Pertamina Membantah, Penyaluran Berjalan Seperti Biasa

"Artinya apa? Kalau tidak terbakar secara sempurna, maka akan ada sisa-sisa partikel yang tidak habis terbakar. Sisa pembakaran itu akan berefek pada emisinya, sensornya tertutup kerak dan lain sebagainya," tandasnya.

Ujung-ujungnya, biaya perawatan yang dikeluarkan konsumen akan jauh lebih besar ketimbang jika memakai bbm rekomendasi pabrikan.