Jalan Tol Mulai Padat, Lalu Lintas Meningkat Saat PSBB Transisi

Harryt MR - Selasa, 7 Juli 2020 | 23:00 WIB

Tercatat adanya peningkatan lalu lintas di Jalan Tol Jasa Marga Group pada PSBB Transisi (5-30 Juni 2020) (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Sejak memasuki periode new normal serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi khusus di DKI Jakarta, PT Jasa Marga mencatat adanya peningkatan lalu lintas di Jalan Tol Jasa Marga Group pada periode 5-30 Juni 2020.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, walaupun lalu lintas relatif meningkat, lalu lintas harian rata-rata (LHR) Jalan Tol Jasa Marga Group sepanjang Juni 2020 masih turun sekitar 27,3% dibandingkan rata-rata kondisi normal pada Februari 2020.

Namun, Heru menggaris bawahi bahwa dengan adanya pergerakan masyarakat di masa new normal mempengaruhi peningkatan lalu lintas, mengingat sebelumnya, Jasa Marga mencatat penurunan LHR lebih besar.

"Bisa kita simpulkan memang ada peningkatan. Sebelumnya, pasca-pemberlakuan PSBB hingga sebelum diberlakukan periode new normal, LHR di Jalan Tol Jasa Marga Group turun hingga 51,5% dari rata-rata kondisi normal Februari 2020," ujar Heru.

Baca Juga: Jasa Marga Tetap Cuan Saat Pandemi Covid-19, Kantongi Rp 2,73 Triliun

Peningkatan yang terjadi, khususnya setelah pemberlakuan PSBB transisi di DKI Jakarta, terdapat di sejumlah jalan tol yang ada di wilayah Jabodetabek. 

Seperti untuk ruas jalan tol yang mengalami recovery cukup baik adalah jalan tol radial disekitar Jakarta, yaitu Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek.

Sementara itu, Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo saat ini masih belum memperlihatkan peningkatan akibat masih terbatasnya pergerakan menggunakan moda transportasi udara.

Dengan adanya tren yang terlihat selama Juni 2020, Jasa Marga memperkirakan jumlah kendaraan akan meningkat seiring pergerakan masyarakat dalam masa new normal.

Baca Juga: Pembangunan Tol JORR II Dikebut, Target Rampung November 2020!

Lebih lanjut Heru mengatakan, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan khususnya untuk pelayanan transaksi, lalu lintas dan pemeliharaan jalan tol.

Serta melakukan pengoperasian gerbang tol secara efisien dengan mempertimbangkan standar pelayanan minimal jalan tol.