Ban Ada Jenis Eco, Commuting, Touring & Sport, Bikers Wajib Tahu Bedanya

Fariz Ibrahim - Jumat, 10 Juli 2020 | 23:45 WIB

Ilustrasi pemilihan ban yang cocok (Fariz Ibrahim - )

Otomotifnet.com - Saat membeli ban, selain ukuran serta desain pattern, ternyata banyak juga yang perlu diperhatikan.

Karena beda tipe ban tentu beda peruntukan, beda pula teknologinya.

Supaya lebih paham, kali ini diulas beberapa tipe ban yang bisa dijumpai di toko-toko ban di Indonesia. 

BAN ECO

Tidak hanya riding modes aja yang ada mode Eco, tapi ban juga ada.

Baca Juga: Mizzle Luncurkan Produk Baru, Ban Soft Compound, Cocok Untuk Harian

“Ban Eco ini bisa Eco dari produksinya, misal gak banyak pakai karet alam jadi ramah lingkungan."

"Bisa juga ramah terhadap pemakaian bahan bakar, juga ramah terhadap ‘kantong’ karena memiliki lifetime panjang,” sebut Bima Aryo W., Product Manager Aspira Premio, PT. Astra Otoparts Tbk.

FDR juga memiliki ban berteknologi serupa, yaitu Eco Smart Tire (EST) yang ada di ban tipe Facio EST dan Sport XR Evo EST.

FDR
FDR tipe Facio EST dengan label hijau jadi tanda kalau ban tersebut Eco dengan low rolling resistance

 

“Keunggulannya dapat menghemat bahan bakar 5% sampai 7%. Ban ini menggunakan teknologi compound low rolling resistance,” ujar Jimmy Handoyo, Technical Service Department Head PT. Suryaraya Rubberindo Industries produsen ban FDR.

 

Ada juga IRC yang punya ban low rolling resistance dan sekaligus ramah lingkungan.

“Kalau IRC Ecotrax dan Enviro ramah lingkungan, gesekannya gak membahayakan. Juga LRR (Low Rolling Resistance) alias gesekannya rendah. Ban terasa enteng, jadi hemat bahan bakar.”

Baca Juga: Vespa Sprint Notte Bertabur Part Branded, Mesin 215 cc, Mewah & Kencang

“Ramah lingkungan di sini artinya saat ban bergesekan dengan aspal kan ada gas buangnya, nah hasil gesekan ban dengan aspal di ban ini lebih minim."

"Jadinya ramah buat lingkungan. Memang secara kasat mata gak keliatan, kalau dites lab ketahuan nanti gesekan dan buangannya,” jelas Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT. Gajah Tunggal Tbk sebagai produsen ban IRC dan Zeneos.

Fariz/otomotifnet.com
IRC Ecotrax selain low rolling resistance juga ramah lingkungan

BAN COMMUTING / COMFORT

FDR
FDR memiliki ban touring dengan intermediate compound, satu tingkat di bawah soft compound jadi punya grip yang baik

Beberapa pabrikan memiliki racikan tersendiri untuk membuat ban yang cocok untuk commuting atau comfort.

Seperti FDR yang menawarkan kenyamanan dengan menyuguhkan intermediate compound pada produknya.

“Perlu diketahui selain ban dengan compound reguler, FDR juga mengeluarkan ban yang lebih nyaman menggunakan intermediate compound."

"Compound ini setingkat di bawah soft compound yang dipakai ban balap, sehingga grip lebih baik dan nyaman di jalan."

"Produk yang memakai compound ini adalah Blaze, Maxtreme dan Sport Zevo,” rinci Jimmy.

Tak hanya itu, ada pula beberapa poin penting dari ban commuting, seperti yang ditawarkan Aspira Premio.

Baca Juga: Skuter Listrik Mirip Yamaha NMAX Kebal Air, Tetap Normal Meski Direndam Setinggi 50 Cm

Aspira Premio
Produk dari Aspira Premio yaitu Stretto digadang-gadang cocok untuk commuting dengan desain pattern yang stylish

“Ban commuting ini yang pakai segala gender dan usia. Untuk memberi rasa aman, harus memiliki desain pattern yang bisa memecah air saat hujan. Salah satunya memiliki garis tengah di ban depan,” jelas Bima.

Tingkat kenyamanan juga diperhatikan, dengan membuat side wall atau dinding ban yang lentur sebagai peredam, “Jika sering lewat polisi tidur atau garis kejut di jalan tentu butuh ban yang empuk,” tambahnya.

Selanjutnya, ada poin agile atau kelincahan yang turut menjadi perhatian dari ban commuting.

“Struktur dalamnya dibuat lebih ramping, efeknya lebih gesit dan lincah untuk meliuk-liuk,” lanjut pria ramah ini.

Aspira Premio
Ban tipe commuting didesain punya dinding lentur agar bisa meredam guncangan

Baca Juga: Mesin Dyno Leads, Bisa Ukur Tenaga Motor Kecil Hingga 1.000 cc

Poin terakhir untuk ban commuting dibutuhkan grip yang mendukung.

Pasalnya kondisi cuaca yang cepat berubah dari hujan ke panas menuntut ban memiliki cengkraman yang baik untuk menghindari pengendara dari kecelakaan.

Compound untuk ban commuting ini memerlukan grip yang baik untuk stop and go, jadi lebih mencengkram."

"Perlu cengkraman lebih juga untuk sedikit belok-belok dan ketika hujan,” urai Bima.

BAN TOURING / SPORT

Kategori ban yang terakhir ini biasanya digunakan untuk mereka yang senang berkendara dalam jarak yang jauh, atau senang memacu motornya dengan cepat.

Baca Juga: Leads Dynamometer, Mesin Dyno Asal Bandung, Dijual Mulai Rp 65 Jutaan

IRC
Untuk kebutuhan touring, meskipun pattern sedikit tapi tetap aman karena punya compound yang mencengkram

“Tipe ini pattern-nya lebih dikit dengan compound lebih soft dari ban regular. Konstruksinya juga bisa berbeda, contoh ban touring tidak cepat panas, cenderung stabil."

"Walau pattern lebih dikit, tapi aman untuk kondisi basah karena terbantu compound-nya,” tunjuk Dodiyanto yang penyuka tempoyak ini.

Dari segi konstruksi, ban tipe ini punya beberapa perbedaan dari ban lain.

Gak bisa dibikin lincah, karena kalau dibuat lincah malah gak napak ke aspal. Jadi dibuat lebih stabil pengendaliannya biar mantap untuk belok-belok.”

“Dibutuhkan juga compound yang baik. Selain itu juga perlu unsur daya tahan."

"Karena kalau ban tipe touring tapi mileage rendah atau cepat habis kan jadi aneh,” jelas Bima yang  memperkenalkan produk terbarunya, Aspira Premio Stretto.

Baca Juga: Yamaha Aerox Papas Upside Down, Tampilan Nungging, Rp 250 Ribu Beres

Pilihan ban tipe ini pun banyak dimiliki oleh produsen ban. FDR sendiri memiliki berbagai ban yang mumpuni untuk kebutuhan touring. Contohnya Sport XR Evo dan Genzi Pro.