Otomotifnet.com – Ban Pirelli yang dipakai Lewis Hamilton, Valtteri Bottas (Mercedes AMG Petronas) dan Carlos Sainz (McLaren F1), pecah saat berlaga di ajang F1 Silverstone, Inggris (02/08/2020).
Saat itu, Mario Isola, bos Pirelli menyebut kalau kejadian itu diakibatkan serpihan sayap depan Kimi Raikkonen yang terlepas dan tercecer.
Sebab, tiga pembalap itu mengalami pecah ban di lokasi yang sama.
Sementara itu, Pirelli punya dugaan lain yang berbeda.
Baca Juga: 3 Pembalap Pecah Ban, Pirelli Investigasi Mendalam, Janji Hasil Segera Keluar
Dugaan pertama karena tim terlalu memaksakan ban yang dipakai lebih dari 40 lap.
Ketika safety car masuk lintasan, para pembalap ramai-ramai masuk pit untuk mengganti ban.
Mendahului dari jadwal yang sebenarnya telah disusun oleh tim dan juga kekuatan ban.
“Secara teori, ban tersebut kuat sampai 40 lap. Tapi dengan spesifikasi mobil 2020 dan sirkuit Silverstone, sehingga terlalu memaksa ban,”
“Kemungkinan ban sudah mencapai masa penggantian tapi masih dipakai,” sebut Pirelli dalam rilisnya.
Dugaan kedua, disebabkan kondisi sirkuit Silverstone yang memang memaksa ban bekerja ekstra keras.
Perpaduan yang pas. Pemakaian ban lebih dari yang semestinya ditambah kondisi sirkuit.
Lalu mengapa Max Verstappen dari Aston Martin Red Bull Racing tidak pecah ban?
Pembalap Belanda itu dipanggil oleh tim masuk pit untuk mengganti ban di lap-lap terakhir.
“Walaupun tetap tidak bisa mengejar Lewis Hamilton, tapi kami tidak menyesal memanggil Verstappen masuk pit. Karena kalau tidak, kami tidak yakin Verstappen bisa finish,” sebut Christian Horner, Pimpinan tim Aston Martin Red Bull Racing.
Patut diketahui juga kalau Pirelli belum mengembangkan lagi ban untuk 2020. Jadi, ban yang dipakai masih spesifikasi 2019.