Otomotifnet.com - Kerap kali terjadi pengguna kendaraan sering gonta-ganti merek oli.
Dilihat dari kebiasaan tersebut, apakah hal ini bisa berbahaya buat mesin?
Menurut Profesor Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), hal tersebut ternyata tidak berbahaya bagi mesin.
Asalkan, jenis oli yang digunakan masih sama, misalnya oli sintetik dengan oli sintetik, oli mineral dengan oli mineral.
"Kalau dari oli mineral ke oli mineral, atau oli sintetik ke oli sintetik, itu gapapah. Tapi dengan catatan oli sebelumnya benar-benar dikeluarkan habis," ucap pria yang akrab disapa Prof Yus ini, saat dihubungi (15/8/2020).
Tetapi, jika gonta-ganti oli yang berbeda jenis, misal oli sintetik dengan oli mineral, atau sebaliknya, perlu dilakukan pengurasan terlebih dahulu.
"Boleh diganti, tapi, pas penggantian harus dipastikan oli yang lama benar-benar terkuras dengan baik," jelasnya.
Lantas, gimana cara menguras yang baik?
Baca Juga: Vespa Matik Disarankan Rutin Ganti Oli, Jangan Samakan Dengan Yang Jadul, Ini Alasannya
"Caranya, masukan oli yang baru, lalu hidupkan mesin, idle secara 30 menit, lalu kuras lagi dan diganti lagi dengan baru. Itu malah boros oli kan? Kenapa begitu? Itu untuk mencegah adanya kontaminasi dari oli yang lama," kata Prof Yus.
Jika tidak dilakukan pengurasan, menurutnya bagian carter atau tempat penyimpanan oli akan timbul jel yang berbentuk seperti lumpur.
"Efek lainnya, akan timbul varnish atau bercak menyerupai pelitur kayu," tutupnya.