Otomotifnet.com - Yamaha Aerox andalan tim YAJ VND keluar sebagai juara di ajang Latihan Bersama D-Event yang diselenggarakan di Sentul Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat (23/08).
Yamaha Aerox garapan bengkel JHM Pro ini, bertarung di kelas OMR Maxi 155 Standar Tune up.
"Ikut di kelas Standar Tune up enggak banyak mesin dikorek! Jadi kunciannya ada di kaki-kaki," ujar Johnny Holle, tunner handal sekaligus owner JHM Pro.
Untuk mendapat setingan yang pas di kaki-kaki, Johnny Hole menggunakan sok belakang lansiran VND tipe AK 111.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Pakai Sprint Filter, Tenaga Meningkat Sampai 1 Dk!
Sok belakang VND tipe AK 111 ini memiliki setingan rebound dan juga preload.
"Enaknya pakai sok belakang VND tipe AK 111, memiliki setingan rebound yang sangat membantu untuk menyesuaikan karakteristik sirkuit Sentul yang stop n go," tambah Johnny Holle.
Tak hanya sok, area roda juga turut mendukung Yamaha Aerox ini menjadi juara pertama, seperti pelek dan tromol juga menggunakan VND.
"Kalau pelek ukurannya 2.15x14 yang dikombinasi ban Maxxis Victra ukuran 120/70-14 depan belakang. Ukuran ban dan pelek ini paling pas, karena ada beberapa motor kita yang turun dan salah pemilihan ban, malah nyelosor," ceritanya.
Mesin dan Pengapian
Karena turun di kelas OMR Maxi 155 Standar tune up, mesih diwajibkan standar, namun sedikit diberi sentuhan handal Jhonny Holle.
"Piston ukurannya masih 58 mm, hanya menggunakan merek FIM dan kompresi dibikin jadi 11,7:1 menggunakan paking standar," paparnya.
Agar buka tutup klep yang masih menggunakan standar lebih cepet, noken as kustom garapan JHM Pro turut disematkan.
"Sisa pembakaran dibuang oleh knalpot yang secara tampilan masih standar, tapi bagian tabungnya kita kustom," ujarnya saat dihubungi.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Bekas Bisa Dikredit, DP Mulai Rp 2,4 Jutaan, Cicilan Terendah Rp 600 Ribuan
Sedangkan, throttle body masih standar dikombinasi injektor BRT dan juga ECU masih menggunakan bawaan pabrik.
CVT
Menghadapi karakter sirkuit Sentul kecil, Jhonny Hole mengilik hal yang unik di area CVT.
"Kita menghitung berat roller secara total, bukan per satuan. Kali ini menggunakan roller dengan berat total 56 gram," terangnya.
Untuk rumah roller, kampas ganda hingga pully pakai SRP, "Per CVT-nya pakai ukuran 1.500 rpm. Hasilnya torsi dan power muntah di rpm bawah," tutup pria yang buka bengkel di Jl. Karya Barat 2 Gang 2, No. 56D, Jakarta Barat.