Otomotifnet.com - Empat hari sebelum MotoGP Styria 2020, Johann Zarco harus melakukan operasi tulang scaphoid atau pergelangan tangan.
Cedera tulang scaphoid yang dideritanya akibat kecelakaan horor di MotoGP Austria yang melibatkan Franco Morbidelli.
Walau baru menjalani operasi, Johann Zarco tetap turun ke laga MotoGP Styria 2020 akhir pekan lalu (Minggu, 23/08/2020), tapi tanpa asupan pain killer atau pereda nyeri.
"Saya tak minum pain killer saat balapan karena saya ingin merasakan pergelangan tangan saya. Kalau tak bisa merasakan apa-apa, bisa saja saya membebani tulang pergelangan tangan saya secara berlebihan," beber Zarco, dikutip dari Speedweek.com.
Baca Juga: Valentino Rossi Kritik Kerja Race Steward Usai MotoGP Styria, Minta Espargaro Dipenalti
Menurut Zarco, jika secara tak sadar dirinya terlalu membebani pergelangan tangan kanannya, maka akan memperburuk keadaannya.
"Jika saya tak sadar membebani pergelangan tangan secara berlebihan, maka saya akan menderita selama dua minggu ke depan dan tentunya bakal memperburuk keadaan," terang Zarco.
Zarco menyebutkan, dirinya hanya meminum satu parasetamol sebelum balapan berlangsung.
"Saya hanya minum satu parasetamol yang digunakan untuk peradangan saja," sebut juara dunia Moto2 dua kali ini.
Baca Juga: Quartararo Hilang Kepercayaan Diri Kejar Juara Dunia, Banyak Masalah
Walaupun sudah meminum paracetamol, Zarco ternyata masih sempat khawatir dengan kondisi pergelangan tangannya.
"Bahkan saat warm-up, saya bertanya-tanya bagaimana saya harus bertahan saat balapan," ungkapnya.
Bahkan pembalap tim Esponsorama Racing ini sempat tak yakin bisa bertahan lebih dari 10 lap dengan kondisi tangannya itu.
"Saya tak tahu apakah saya bisa bertahan lebih dari 10 lap. Setelah 15 lap, saya merasakan sakit (di pergelangan tangan). Kemudian red flag dikibarkan di mana itu peluang bagus, karena saya bisa mengistirahatkan pergelangan tangan saya," jelas pembalap berdarah Prancis ini.
Baca Juga: Marc Marquez Absen Lama di MotoGP, Dovizioso Sampai Aleix Espargaro Bereaksi
Saat MotoGP Styria 2020 kemarin, pembalap tim Esponsorama Racing in memulai balapan dari pit lane dan mampu menyalip beberapa pembalap hingga akhirnya berada di posisi 18 sebelum red flag dikibarkan.
Johann Zarco baru merasa yakin bisa turun lagi ke lintasan setelah dirinya mengistirahatkan pergelangan tangannya yang cedera.
"Ketika saya dalam kerumunan, saya merasa punya banyak kelemahan. Kalau saya berhasil melalui mereka, maka saya bisa berada di barisan depan. Menurut saya, dua poin sudah lebih baik daripada tidak dapat sama sekali. Setidaknya saya bisa tidur nyenyak," katanya.
Dengan kondisi pergelangan tangan cedera, Johann Zarco berhasil finis di posisi 14, meninggalkan Franco Morbidelli di posisi 15.
Baca Juga: Pamit Dari Ducati Setelah Musim 2020, Dovizioso Dicolek Espargaro Masuk Tim Aprilia
Rencananya, Zarco akan terus meminum obat tersebut untuk beberapa hari ke depan sambil memulihkan kondisi pergelangan tangannya pasca operasi dan balapan.
"Selama dua hari terakhir, saya sudah melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan. Saya akan berpikir layaknya seperti dokter," tutur Zarco.