Mobil Matik Sering Posisikan Transmisi di D Saat Berhenti, Bisa Bikin Transmisi Jebol?

Andhika Arthawijaya - Rabu, 16 September 2020 | 23:55 WIB

Ilustrasi transmisi matik (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Hingga saat ini masih banyak anggapan bahwa jika mobil matik sering posisikan transmisi di D, akan membuat transmisinya cepat jebol.

“Sebenarnya saat berhenti posisi transmisi di D itu tidak akan membuat transmisi cepat jebol,” bilang Aji Prima Barus Nurcahya, Technical Service Division Service Training Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat acara virtual workshop dengan beberapa awak media, Selasa (15/9-2020) kemarin.

Sebab, lanjut Aji, ketika berhenti otomatis putaran mesin akan berkurang, sehingga turbine runner pada transmisi otomatis tidak akan berputar kencang.

Selain itu kata Aji, pada transmisi otomatis juga ada sistem yang membuat transmisi otomatis tetap aman ketika masuk gigi, karena tetap terlumasi.

Baca Juga: Banyaknya Kasus Kecelakaan Mobil Matik, Kata Daihatsu Karena Hal Ini!

Daihatsu
Komponen transmisi otomatis torque converter

“Dalam segi panas juga itu juga aman, karena system transmisi sudah dilengkapi dengan cooler. Cooler ini akan mengontrol suhu dari minyak pelumas transmisi supaya tetap pada suhu kerjanya,” terangnya.

Nah, yang dikhawatirkan dari memposisikan transmisi matik di D saat berhenti, adalah ketika injakan rem mengendur atau tak sengaja kaki menginjak gas, maka otomatis mobil akan melaju.

Jadi sebenarnya tidak dianjurkan memasukkan transmisi di D itu lebih ke arah safety, bukan karena takut transmisinya cepat jebol.

Hal senada juga diungkapkan Hermas Prabowo, punggawa bengkel spesialis Worner Matic, seperti dikutip dari GridOto.com.