Otomotifnet.com - Hyundai Ioniq menjadi salah satu mobil listrik yang mengaspal di Indonesia.
Meski bermesin listrik, tetap saja perlu service rutin yang perlu dilakukan.
Tapi interval perawatannya lebih panjang ketimbang mesin konvensional seperti diesel atau bensin.
Salah satu sebabnya karena Hyundai Ioniq ini sudah tak butuh oli mesin yang perlu digonta-ganti lagi.
Baca Juga: Hyundai Ioniq Isi Baterai di SPKLU, Pakai 32 Ampere, Penuh Butuh Waktu Segini
Kembali soal perawatan, berdasar buku manual, periode jarak tempuh perawatan lebih panjang ketimbang mobil konvensional.
Jika mobil konvensioal setiap 10.000 km atau 6 bulan, Hyundai Ionic cukup ke bengkel resmi untuk perawatan setiap 15.000 km atau 6 bulan.
Adapun yang dilakukan pengecekan terbagi dalam dua jenis, perawatan umum dan khusus.
Di perawatan umum, pemeriksaan meliputi sistem pendingin, diagnostik, air pendingin, oli reduction gear, kondisi baterai, jalur selang rem, pedal rem dan rem parkir.
Sementara perawatan khusus meliputi minyak rem, disc brake dan brake pad, steering gear rack, driveshaft, ban, ball joint, suspensi, baut dan mur di sasis, cairan refrigerant AC, kompresor AC, filter udara AC dan ERA-GlONASS system baterai (jika ada).
Semuanya itu bisa dilakukan di bengkel resmi Hyundai agar masa garansi mobil tetap terlindungi.