Ia menganalogikan, industri roda 4 adalah salah satu lokomotif dari perindustrian otomotif Indonesia.
Di dalamnya terdapat banyak gerbong yang diisi oleh bermacam produsen, mulai dari perusahaan komponen, hingga UMKM dan IKM yang bergerak di bidang otomotif.
"Kalau di keadaan normal, penjualan kita itu sekitar 90.000 sampai 100.000 perbulan. Nah dalam kondisi normal itu kurang lebih ada 1,5 juta orang yang bekerja di dalam industri ini," jelasnya.
"Kalau sekarang, jualannya kan rendah, produksi hanya sepertiga dari kemampuan normal, maka yang 1,5 juta orang ini kan terdampak juga," imbuhnya.
Baca Juga: Alphard Dan Vellfire Kepangkas Rp 400 Juta Lebih, Jadi Murah Kalau Pajak 0 Persen Terealisasi
Oleh karena itu, Gaikindo berharap wacana relaksasi pembebasan pajak ini cepat terlaksana, agar iklim industri otomotif bisa kembali berjalan.
"Kami gak minta terus-terusan mendapat kebebasan pajak, mungkin hanya periode tertentu, misalnya sekarang sampai akhir tahun. Tapi harus segera ada keputusan sehingga masyarakat gak nunggu," ucap Kukuh.
Sebab, jika wacana ini tidak mendapat kepastian, Kukuh khawatir hal ini justru menjadi boomerang bagi industri otomotif.
"Kalau gak ada kepastian, takutnya masyarakat hanya wait and see, tidak melakukan pembelian. Sehingga penjualan justru makin merosot," pungkasnya.
Baca Juga: Fortuner, Pajero Sport dan CR-V Jadi Rp 200 Jutaan Jika Pajak Mobil 0 Persen Terealiasi