Hai Mas Dimas, salam juga dari kami. Oke langsung saja kami jawab ya.
Sebenarnya soal durability, kedua jenis transmisi otomatis tersebut, baik CVT maupun konvesional alias torque converter, tergantung dari cara kita berkendara dan perawatannya.
Sebab di dalam sistem CVT maupun torque converter-nya, juga terdapat komponen yang bergesekan, yang dapat cepat rusak bila cara berkendara kita ‘kasar’.
Misalnya sering bejek gas tiba-tiba, masuk gigi saat berhenti lama di lampu merah dan sebagainya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Cara Merawat & Perlakuan Transmisi Otomatis CVT
Begitu pula bila perawatannya tidak benar, seperti penggantian oli transmisi yang tidak rutin serta lain sebagainya.
O iya, soal biaya perawatan rutin antara kedua transmisi otomatis ini, tentu ada perbedaan, terutama untuk yang AT konvensioal (torque converter).
Pada periode tertentu, biasanya sekitar 40 ribu – 50 ribu kilometer, pada AT konvensional dianjurkan untuk dilakukan kuras oli transmisinya.
Dan ini butuh volume oli yang banyak (bisa sampai 8 liter atau lebih), sehingga otomatis membutuhkan biaya tidak sedikit.