Otomotifnet.com - Salam Mas! Saya niat ganti dari mobil manual ke matic, tapi masih ada beberapa pertanyaan seputar matic, yaitu:
1. Apakah benar kalau CVT lebih lemah dalam hal durability dibanding AT konvensional? Namun bila sudah rusak harga perbaikannya bisa 2 - 3 kali lipat dibanding yang konven? Baik di bengkel resmi ataupun bengkel luaran.
2. Untuk perawatan rutin, apakah sama dengan AT konvensional, baik dari segi part dan biayanya?
3. Matic apakah tidak masalah untuk didorong-dorong dalam keadaan mesin mati? Mengingat parkiran di depan rumah harus paralel.
Baca Juga: Transmisi Matik Enggak Mau Dikasar, Imbasnya Kampas Kopling Cepat Aus
4. Untuk girboks, banyak yang bilang lebih tahan yang manual dari matic, mengingat mobil akan dipakai lama! Karena saya tanya beberapa temen juga yang jualan mobil bekas, mereka cenderung gak mau ambil CVT, karena umur dan biaya perbaikannya yang besar bila ada masalah.
Terima kasih Mas atas jawabannya!
Dimas Sustro – Jakarta
Hai Mas Dimas, salam juga dari kami. Oke langsung saja kami jawab ya.
Sebenarnya soal durability, kedua jenis transmisi otomatis tersebut, baik CVT maupun konvesional alias torque converter, tergantung dari cara kita berkendara dan perawatannya.
Sebab di dalam sistem CVT maupun torque converter-nya, juga terdapat komponen yang bergesekan, yang dapat cepat rusak bila cara berkendara kita ‘kasar’.
Misalnya sering bejek gas tiba-tiba, masuk gigi saat berhenti lama di lampu merah dan sebagainya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Cara Merawat & Perlakuan Transmisi Otomatis CVT
Begitu pula bila perawatannya tidak benar, seperti penggantian oli transmisi yang tidak rutin serta lain sebagainya.
O iya, soal biaya perawatan rutin antara kedua transmisi otomatis ini, tentu ada perbedaan, terutama untuk yang AT konvensioal (torque converter).
Pada periode tertentu, biasanya sekitar 40 ribu – 50 ribu kilometer, pada AT konvensional dianjurkan untuk dilakukan kuras oli transmisinya.
Dan ini butuh volume oli yang banyak (bisa sampai 8 liter atau lebih), sehingga otomatis membutuhkan biaya tidak sedikit.
Sedangkan untuk harga part, bisa dibilang relatif. Menurut beberapa spesialis matik, memang yang CVT umumnya sedikit lebih mahal dibanding torque converter.
Namun yang jelas bila kedua transmisi jenis ini rusak, biaya perbaikannya lebih mahal dibanding transmisi manual.
Karena part-part-nya tidak dijual terpisah, alias harus beli secara assy kalau di bengkel resmi.
Tapi kalau di bengkel spesialis matik, mungkin masih bisa dikondisikan bagian yang rusak saja, sehingga biayanya bisa ditekan.
Baca Juga: Transmisi CVT Kalau Jebol, Segini Kocek yang Harus Kita Rogoh!
Lalu soal parkir paralel, bisa kok mobil bertransmisi matik didorong.
Asalkan posisi transmisinya dilock di gigi Netral terlebih dulu.
Ambil contoh di Toyota Calya, saat mesinnya sudah dimatikan dan posisi transmisi di P, cabut kunci kontak.
Setelah itu, tekan tombol hitam di kanan tuas transmisi, lalu geser tuas transmisinya ke N.
Beres deh, mobilnya sudah didorong-dorong, hehehe…