Otomotifnet.com - Honda Mobilio porak poranda setelah terlibat kecelakaan maut di Jalan Magelang, Sleman.
Mulai bodi, kabin, atap bahkan nyaris seluruh bagian mobil rusak parah akibat kecelakaan tersebut.
Menurut informasi, mobil yang ditumpangi para remaja ABG asal Semarang ini diketahui hendak berwisata ke salah satu pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Yupri Jujur, saksi mata dan termasuk orang pertama yang melakukan pertolongan mengisahkan, teman-teman dari rombongan yang terlibat kecelakaan maut ini sempat turun dari satu mobil lainnya, kemudian menghampiri lokasi kejadian.
Baca Juga: Toyota Avanza Nyaris Seruduk Kantor Samsat, Pengemudi Grogi Dicegat Tim Yustisi, Roda Masuk Got
Dari situlah Yupri mendapat informasi mengenai dari mana dan hendak ke mana para penumpang ini.
"Ada temannya yang terus semaput melihat teman-temannya itu tergeletak di jalan.
Kayaknya ini rombongan pakai dua mobil dari Semarang," ujar pria 63 tahun ini di lokasi kejadian (3/10/2020).
Yupri menakar, para korban yang berada di dalam Honda Mobilio merah ini berusia belasan tahun. Semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga: Toyota Yaris Hajar Pot di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Bumper dan Fender Kiri Terkelupas
"Umur-umur masih SMA mereka," katanya.
Saksi mata kecelakaan maut di Jalan Magelang menuturkan bagaimana mengerikannya peristiwa yang mengakibatkan empat orang tewas di lokasi kejadian tersebut.
Satu di antaranya disampaikan oleh warga sekitar lokasi kejadian yang menjadi salah satu orang pertama yang mencoba mengevakuasi para korban.
Pemandangan mengibakan tampak di Jalan Magelang km 8, Mlati, Sleman, pascakecelakaan lalu lintas yang melibatkan Honda Mobilio merah dan Mitsubishi Xpander hitam (3/10/2020) pagi.
Baca Juga: Pajero Sport Alami Diesel Runway, Kepulan Asap Putih Tutup Jalan Dekat Asrama Haji Palembang
Tiga orang penumpang Mobilio tergeletak di jalanan.
Sedangkan tiga orang lainnya terjepit di badan mobil yang terbalik dan ringsek tak berbentuk.
Adalah Yupri Jujur, warga sekitar lokasi kejadian, menjadi salah satu orang pertama yang mencoba mengevakuasi para korban tersebut.
Di pagi yang belum terlalu ramai itu, ia tiba-tiba mendengar suara benturan sangat keras saat sedang berdiri di depan rumah.
Baca Juga: Ramai Usulan Pajak Mobil Baru Nol Persen, Bapenda DKI Angkat Bicara
Spontan saja ia menoleh ke arah jalan, kemudian disodori pemandangan satu mobil yang melayang sekitar 4 meter dari aspal.
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri.
Pria 63 tahun ini kemudian lari menyeberang Jalan Magelang untuk melakukan pertolongan sebisanya.
Ia lalu berusaha mengeluarkan korban dari dalam badan mobil.
Baca Juga: Toyota Soluna Kena Modus Gembos Ban, Uang Rp 28 Juta Raib, Pelaku Lolos
Dua orang berhasil ditariknya keluar.
"Saya keluarkan (korban) terus ditaruh di pinggir jalan. Pas korban ketiga saya sudah enggak kuat, perut saya sakit.
Anak saya tak minta ngeluarin yang kejepit terakhir itu," ujar Yupri di lokasi kejadian.
Tiga orang lain yang terpental dari mobil dan tergeletak di jalanan dalam kondisi tak bergerak kemudian dievakuasi satu per satu.
Baca Juga: Viral, Curhat Pria di Surabaya Kesal Depan Rumah Penuh Mobil Parkir, Kejadian Setiap Hari
Dua orang ada di tepi jalan, posisi satu orang lainnya ada di tumpukan batu material bangunan di teras sebuah bangunan.
Selang 30-40 menit kemudian, tiga orang yang belakangan dinyatakan tewas itu sudah diangkut ambulans untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.
Ada yang mengganjal di benak Yupri.
Tiba-tiba saja dia merasa jika ada kemungkinan satu korban lain, karena mobil yang terbalik itu berhenti tepat di luar sebuah lahan kosong yang ditutup seng.
Baca Juga: Toyota Avanza Terkoyak, Hujam Truk Dari Belakang, Kasat Reskrim Polresta Mamuju Tewas
"Jangan-jangan ada orang di kebun itu," pikirnya. Memang, seng penutup kebun itu pun sudah porak poranda terkena hantaman Mobilio merah yang diketahui merupakan rombongan 7 remaja asal Semarang.
Yupri menghampiri kebun itu. Firasatnya benar, dia melihat satu tubuh terkulai di kebun yang penuh dengan semak-semak dan pohon perdu.
"Hei, ini masih ada satu korban," teriaknya spontan.
"Korban terakhir itu masuk ke seng-seng itu. Kondisinya kemungkinan sudah meninggal juga, enggak bergerak kok," ucap warga RT 03/19, Mlati Glondong itu.