Otomotifnet.com - Sebuah Daihatsu Gran Max terbang sejauh 50 meter hingga mendarat di tembok usai diterjang kereta api di Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur.
Disebutkan, lokasi kecelakaan ini terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di desa Pulosari, Ngunut, kabupaten Tulungagung, Jatim sekitar pukul 18:50 WIB, (12/10/20).
Posisinya juga terbalik hingga sekujur kabin dan bak remuk tak beraturan di kebun warga yang di situ terdapat tembok pembatas tanah milik warga.
Bahkan dua roda depan patah dan terlempar jauh dari posisi akhir Gran Max bernopol AG 8509 Rj tersebut.
Baca Juga: Toyota Agya Ditumbuk Kereta Api, Bumper Depan Rontok, Pengemudi Luka di Wajah
Insiden ini bermula saat Gran Max melaju dari arah utara menuju selatan rel kereta api.
"Relawan penjaga perlintasan sempat menghentikan Gran Max ini. Relawan kemudian beralih menghentikan kendaraan dari arah selatan," terang Kapolsek Ngunut, Kompol Ernawan.
Tapi tanpa sepengetahuan relawan, pengemudi Gran Max ini ngeyel dan nekat melintasi rel padahal jarak kereta sudah dekat.
Alhasil ketika di tengah rel, mesin Gran Max mati dan seketika dihempaskan kereta api dari arah timur.
Beruntungnya pengemudi dan kernet sudah berhasil keluar saat mesin mati dan mengetahui kereta makin dekat.
"Tidak ada korban dalam kejadian ini. Tapi kernet dan pengemudi tidak kami temukan di lokasi," sambung Ernawan.
Akibat kecelakaan ini, rak pot bunga yang dimuat pikap tercecer.
Butuh upaya ekstra untuk mengevakuasi pikap ini.
Baca Juga: Daihatsu Ayla Disundul Kereta Api, Terseret 15 Meter, Berawal Mesin Tiba-tiba Mati
Truk derek harus masuk ke ladang warga yang ditanami cabai. Setelah itu derek harus menarik hingga pikap turun dari atas pagar tembok.
Setelah itu pikap nahas ini ditarik melewati ladang warga hingga jalan raya dan langsung dibawa ke Unit Laka Lantas, Satlantas Polres Tulungagung.
Sementara polisi sempat kesulitan melacak keberadaan pengemudi dan kernet.
Setelah ditelusuri, akhirnya dua orang ini ditemukan di wilayah Desa Kromasan, Kacamatan Ngunut.
"Mungkin mereka syok sehingga lari dari lokasi kejadian," ujar Ernawan.
Pengemudi pikap ini bernama Komarodin (37), warga Desa Sukodono, Kecamatan Karangrejo.
Sedangkan kernetnya adalah Nurkholik (37), dengan alamat yang sama.
Mereka ditemukan menenangkan diri di rumah temannya.