Otomotifnet.com - Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, menjabarkan kinerja industri otomotif melaju cepat pada triwulan III-2020.
Hal ini, menurutnya dilihat berdasarkan indikator penjualan mobil dan motor.
Ia mengatakan kinerja penjualan mobil dan motor naik tajam jika dibandingkan kuartal sebelumnya.
Penjualan mobil secara wholesale (dari pabrik ke dealer) pada triwulan III-2020 mencapai 111.114 unit atau naik sebesar 362,17% secara kuartalan.
“Produksi mobil pada triwulan III-2020 mencapai 113.563 unit atau naik sebesar 172,78% jika dilihat secara kuartalan,” ungkap menperin.
Sedangkan, penjualan motor secara wholesale pada triwulan III-2020 mencapai 911.865 unit atau naik sebesar 190,75% secara kuartalan.
Baca Juga: Berat! Tanpa Dukungan, Industri Otomotif Berpotensi Paling Telat Pulih
Sementara itu, industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi paling besar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang triwulan III 2020 mencapai 19,86%.
“Optimisme recovery yang lebih cepat di sektor industri pengolahan seiring makin disiplinnya masyarakat dalam upaya pencegahan virus Covid-19, yang terlihat juga dari jumlah kasus aktif yang terus menurun,” imbuh Agus.
Kinerja gemilang lainnya dari sektor industri, yakni realisasi nilai investasi yang naik 37% secara tahunan (Year on Year). Sepanjang Januari-September 2020.
Penanaman modal sektor industri di tanah air mencapai Rp 201,9 triliun, atau naik dibanding pada periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 147,3 triliun.
Di samping itu, nilai ekspor sektor industri pada Januari-September 2020 menembus USD 94,36 miliar, dan menghasilkan neraca surplus sebesar USD 8,8 miliar.
Tiga sektor yang menyumbang devisa terbesar, yaitu industri makanan (USD 21,31 miliar), industri logam dasar (USD 16,96 miliar), serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (USD 9 miliar).
Industri pengolahan mampu tumbuh positif pada triwulan III tahun 2020 sebesar 5,69% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).
Meskipun secara tahunan (y-on-y) sektor manufaktur terkontraksi 4,02 persen, namun lebih baik jika dibandingkan triwulan II-2020 yang terkontraksi 5,74%.
Baca Juga: Industri Otomotif Indonesia Terbesar di ASEAN, Berkontribusi 32 Persen
“Industri pengolahan menunjukkan recovery dan rebound pada triwulan III-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya."
"Kalau dibandingkan per triwulan, hampir seluruh sektor Industri mengalami pertumbuhan positif,” imbuhnya (5/11).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor yang tumbuh positif di kuartal III-2020 antara lain industri alat angkutan (17,48%), industri logam dasar (10,73%), serta industri barang logam.
Mencakup komputer, barang elektronik, optik, peralatan listrik (8,11%), industri karet, barang dari karet dan plastik (7,52%), serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional (5,69%).
“Kalau dilihat secara tahunan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh paling tinggi hingga 14,96%,” ungkap menperin.
Pertumbuhan sektor ini didukung oleh peningkatan produksi obat-obatan, multivitamin dan suplemen untuk memenuhi permintaan domestik dalam menghadapi wabah Covid-19.