Valentino Rossi Minta Yamaha Belajar Dari Suzuki, Imbas Gagal Finish di MotoGP Eropa 2020

Ignatius Ferdian,Laili Rizqiani - Senin, 9 November 2020 | 18:45 WIB

Valentino Rossi gagal finis di MotoGP Eropa 2020 (Ignatius Ferdian,Laili Rizqiani - )

Otomotifnet.com - Yamaha diserbu nasib sial di MotoGP Eropa 2020 mulai pengurangan poin sampai gagal finishnya Valentino Rossi.

Valentino Rossi hanya mampu menyelesaikan empat lap dan mengalami kerusakan teknis pada motor Yamaha M1 memasuki lap kelima.

"Saat mesin mati hari ini, saya bahkan tidak marah, saya hanya harus tertawa," ujar Valentino Rossi usai balapan, dikutip dari Speedweek.com.

"Saya tidak berpikir mesinnya rusak, saya pikir ini masalah kelistrikan. Setelah menepi, saya diberi tahu bahwa ini adalah masalah yang tidak pernah terjadi selama 12 tahun," imbuh Valentino Rossi yang terlambat menemui media karena perbincangan dengan para teknisinya memakan waktu lama.

Baca Juga: Ini Hasil MotoGP Eropa 2020, Duo Suzuki Berjaya di Podium, Pol Espargaro Nyusul

DNF pada MotoGP Eropa 2020 menjadi catatan buruk bagi Valentino Rossi setelah tiga kali crash berturut-turut dan absen dua balapan karena terkena Covid-19.

"Saya memiliki start yang bagus dan hanya ingin menyelesaikan balapan, tapi motornya tiba-tiba berhenti pada Turn 4," jelasnya.

Yamaha mengalami situasi yang tidak mudah, rekan satu timnya, Maverick Vinales hanya bisa finis di urutan 13 setelah harus memulai balapan dari pit lane.

Sementara dua pembalap tim satelit, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli finis di urutan 11 dan 14.

Baca Juga: Yamaha Ketiban Sial di MotoGP Eropa 2020, Valentino Rossi Motornya Rewel, Fabio Quartararo Jatuh

"Saya pikir mesin adalah masalah besar bagi Yamaha. Kami kekurangan performa dan jarak tempuh pada saat yang sama. Selain itu, karakter mesin sudah lama menjadi kekuatan Yamaha. Tapi sekarang yang lain juga tampaknya memiliki mesin yang mulus dalam hal akselerasi," terang pembalap berusia 41 tahun itu.

Valentino Rossi mengakui, pihaknya sering tampil kuat dan cepat di awal musim, namun justru lemah di akhir. Sedangkan pabrikan lain tampaknya membawa hal baru sepanjang musim yang membuat mereka baik-baik saja hingga akhir musim.

Tahun 2021 mendatang, MotoGP memberlakukan pembekuan mesin yang tentunya tidak membantu Yamaha untuk bisa mendapatkan mesin yang lebih baik.

Namun menurut The Doctor ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan performa di sekitar mesin, dari elektronik hingga knalpot.

Baca Juga: Hasil Lomba MotoGP Eropa 2020, Joan Mir Pecah Telor, Point Klasemen Semakin Jauh

"Kita harus belajar dari Suzuki, yang telah menunjukkan bahwa masalahnya bukan pada mesin inline. Mereka juga dapat memahami soal penggunaan ban," katanya.

"Jika kami melakukan hal yang benar, kami bisa melakukan peningkatan di masa mendatang," pungkasnya.