Otomotifnet.com – Bae-bae nih para rival di segmen compact SUV terhadap jagoan terbaru pabrikan asal Korea Selatan ini.
Seperti sudah Otomotifnet.com jabarkan, fitur-fitur All New Kia Sonet termasuk berlimpah, namun harga jualnya cukup kompetitif, yakni di bawah Rp 300 juta.
Apalagi teranyata hasil tes drive kami terhadap kemampuan akselerasinya bikin kami cukup berdecak kagum.
O iya, pabrikan Kia mengklaim kalau dapur pacu 4 silinder segaris berkapasitas 1.500 cc Smartstream, Gamma II, DOHC, Dual CVVT-nya mempunyai efisiensi bahan bakar yang jempolan, dan punya teknologi pencegah knocking.
Baca Juga: Kemampuan Akselerasi Kia Sonet Premiere iVT Setara SUV Jepang Ini
Nah, untuk membuktikan klaim Kia tersebut, kami coba mengajak Sonet tipe tertinggi (Premiere) bertransmisi CVT 8-percepatan, yang oleh Kia teknologinya disebut iVT (intelligent Variable Transmission), menyusuri jalanan Ibu Kota Jakarta.
Di beberapa titik jalanan Ibu Kota, kami sempat terjebak oleh kemacetan.
Memang sih selama perjalanan, baik ketika suhu mesin sudah panas sehabis terjebak macet, kami sama sekali tidak merasakan adanya gejala ngelitik kala mobil kembali berakselerasi.
Mungkin karena bahan bakar yang kami pakai juga sesuai dengan anjuran pabrik, yakni RON 92.
Selain itu, juga karena mesinnya didukung teknologi Dual Fuel Injector, yang membuat semprotan bahan bakar bisa terpenuhi susuai kebutuhan di setiap kondisi.
Nah, berkat teknologi-teknologi tersebut yang akhirnya mencipatkan pembakaran yang optimal, ternyata selain berdampak terhadap performa mesin, juga imbasnya membuat konsumsi bahan bakar jadi sangat irit.
Buktinya meski beberapa kali terjebak macet, kami mampu meraih konsumsi BBM hingga 15,5 km/liter untuk pemakaian dalam kota. Itu dengan mode berkendara normal.
Hasil segitu bahkan lebih irit dari mobil LCGC (Low Cost Green Car), contohnya Toyota Agya 1.2 TRD A/T yang pernah kami uji hanya meraih 14,4 km/liter.
Baca Juga: Jajal Fitur-Fitur Keren Kia Sonet Tipe Tertinggi Saat Bepergian Jauh
Sedangkan saat dijajal ke luar kota dalam kondisi lalu lintas lancar, ia sanggup meraih konsumsi BBM 16,7 km/liter.
Sementara ketika dites jalan jauh menuju Taman Nasional Gunung Salak, Bogor hingga balik lagi ke Jakarta, berisikan 3 penumpang dewasa dengan sejumlah barang bawaan, ia hanya menorehkan angka 13,3 km/liter.
Maklum, karena selain kami sempat terjebak macet cukup lama, jalan ke lokasi wisata Taman Nasional Gunung Salak juga banyak mendaki.
Total jarak tempuhnya yang tertera di layer MID adalah 223,1 kilometer, dengan waktu tempuh 8 jam 48 menit.
Dan dalam perjalanan tersebut kami juga mencoba semua mode berkendara, baik Eco, Normal maupun Sport, menyesuaikan kebutuhan.
O iya, saat melakukan mengujian ke luar kota, kami juga menjajal fitur Cruise Control yang tersedia pada tipe tertinggi ini.
Oke banget nih fitur ini buat yang doyan traveling jarak jauh, karena kita bisa mengistirahatkan kaki sejenak waktu melaju di jalan bebas hambatan.
Lewat fitur ini pula sekalian deh buat ngukur konsumsi bahan bakar rata-rata di kecepatan konstan 100 km/jam.
Hasilnya, wuiihh.. ia sanggup meraih angka 20,8 km/liter pada putaran mesin 2.000 rpm. Irit banget kan?
DATA TES
Konsumsi BBM
Dalam Kota : 15,5 km/liter
Luar Kota : 16,7 km/ liter
Konstan 100km/jam @ 2.000 rpm : 20,8 km/liter