Vespa Sprint 150 Bekasnya Mulai Rp 30 Jutaan, Kelemahan di Kaki-kaki dan Mesin Mati Sendiri

Irsyaad Wijaya,Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 8 Desember 2020 | 14:00 WIB

Vespa Sprint 150 3Vie Tenaga Bengkak, Comot Komponen Mesin CBR600RR (Irsyaad Wijaya,Muhammad Rizqi Pradana - )

Melainkan dari bearing yang sudah oblak serta bushing yang sudah getas di bagian engine mount, engine bracket dan swingarm juga.

Selain kaki-kaki, perhatian juga harus ditujukan kepada mesin Vespa Sprint 150 selama test ride.

"Pastikan tidak ada suara aneh yang datang dari bagian mesin, dan mesin tidak mati sendiri saat idling atau saat jalan," ujar Omen.

"Mesin mati sendiri itu umumnya karena sensor lambda yang sudah rusak, meskipun secara fisik masih terlihat normal," imbuhnya.

Baca Juga: Vespa Sprint 150 Seken Dilirik, Pantau Pajak Tahunannya, Enggak Sampai Sejuta

Fariz/otomotifnet.com
Lubang lambda sensor atau oxygen sensor pindah ke belakang, jalur kabel harus sedikit diubah

Ia mengatakan, masalah tersebut lebih sering terjadi di Vespa Sprint 150 yang sudah menggunakan header dan silencer aftermarket.

Pasalnya, penggunaan header dan silencer aftermarket acapkali membuat area knalpot tempat sensor lambda berada menjadi lebih panas dan membuat sensor tadi rusak karena overheat.

Terlepas dari itu, Ia mengatakan bahwa pengecekan yang sebaiknya dilakukan sebelum membeli Vespa Sprint 150 seken tidak berbeda dengan motor seken lain pada umumnya.

"Pastinya cek motor itu bekas tabrakan apa enggak, bekas banjir apa enggak, pajak hidup atau enggak," kata Omen.