Vespa Sprint 150 Bekasnya Mulai Rp 30 Jutaan, Kelemahan di Kaki-kaki dan Mesin Mati Sendiri

Irsyaad Wijaya,Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 8 Desember 2020 | 14:00 WIB

Vespa Sprint 150 3Vie Tenaga Bengkak, Comot Komponen Mesin CBR600RR (Irsyaad Wijaya,Muhammad Rizqi Pradana - )

Otomotifnet.com - Ingin cari skutik bekas tapi bosan dengan merek Jepang, solusinya Vespa matik.

Salah satu yang cukup menarik dilirik yakni Vespa Sprint 150, apalagi versi bekasnya kini di rentang Rp 30 jutaan.

"Umumnya antara Rp 30 sampai Rp 35 jutaan untuk tahun 2018 ke bawah, yang mesinnya masih 3V IE," ungkap Nurman Unggul Alfianto, Manajer toko variasi dan bengkel spesialis Vespa Scooter House Djakarta, (4/11/20).

Tapi jangan asal beli, Nurman memberikan beberapa panduan mengecek Vespa Sprint 150 seken supaya terhindar dari unit kondisi jelek.

Baca Juga: Vespa Sprint 150 Seken Dilirik, Cek Biaya Servisnya, Mulai Rp 300 Ribuan

"Pastinya wajib test ride, karena mendeteksi masalah di Vespa Sprint 150 itu lebih mudah dilakukan saat test ride," ujar pria yang akrab disapa Omen itu.

Saat melakukan test ride, hal pertama yang harus diperhatikan detail soal kaki-kaki.

"Kalau saat belok atau bahkan melindas kerikil aja agak ngebuang, kemungkinan bearing-bearing di dudukan sokbreker depan sudah aus," ujar Omen.

Tapi kalau Vespa Sprint 150 seken yang dicoba terasa tidak stabil bahkan saat melaju di jalur lurus sekalipun, bisa jadi masalahnya tidak terbatas dari area depan saja.

Melainkan dari bearing yang sudah oblak serta bushing yang sudah getas di bagian engine mount, engine bracket dan swingarm juga.

Selain kaki-kaki, perhatian juga harus ditujukan kepada mesin Vespa Sprint 150 selama test ride.

"Pastikan tidak ada suara aneh yang datang dari bagian mesin, dan mesin tidak mati sendiri saat idling atau saat jalan," ujar Omen.

"Mesin mati sendiri itu umumnya karena sensor lambda yang sudah rusak, meskipun secara fisik masih terlihat normal," imbuhnya.

Baca Juga: Vespa Sprint 150 Seken Dilirik, Pantau Pajak Tahunannya, Enggak Sampai Sejuta

Fariz/otomotifnet.com
Lubang lambda sensor atau oxygen sensor pindah ke belakang, jalur kabel harus sedikit diubah

Ia mengatakan, masalah tersebut lebih sering terjadi di Vespa Sprint 150 yang sudah menggunakan header dan silencer aftermarket.

Pasalnya, penggunaan header dan silencer aftermarket acapkali membuat area knalpot tempat sensor lambda berada menjadi lebih panas dan membuat sensor tadi rusak karena overheat.

Terlepas dari itu, Ia mengatakan bahwa pengecekan yang sebaiknya dilakukan sebelum membeli Vespa Sprint 150 seken tidak berbeda dengan motor seken lain pada umumnya.

"Pastinya cek motor itu bekas tabrakan apa enggak, bekas banjir apa enggak, pajak hidup atau enggak," kata Omen.

Bagi yang kurang pede melakukan pengecekan sendiri, Scooter House Djakarta juga memberikan jasa pengecekan motor dengan biaya Rp 50 hingga 100 ribu.

"Kalau penjual dan pembeli motornya datang ke sini untuk mengecek kondisi motor, paling kami akan ngasih tahu part-part apa yang sudah mulai rusak atau harus diganti di motor itu," tukas Omen.

"Istilahnya, jadi penengah antara si penjual dan pembeli aja sih," pungkasnya.

(Scooter House Djakarta) Jl Kemang Selatan VIII No.51, Bangka, Mampang Prapatan, RT.7/RW.2, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12730