“Map 1 yang utama. Map 2 biasanya debit bensin sama, bedanya ignition timing lebih mundur. Jadi misal saat turing gak dapet bensin bagus, pakai map 2 biar mesin gak ngelitik. Atau bisa juga map 2 untuk spek knalpot standar kalau sewaktu-waktu bosan pakai knalpot racing,” lanjutnya.
HASIL TES DYNO
Untuk melihat perubahan performa sebelum dan setelah memasang kedua part ini, tentu lebih afdol diuji di atas mesin dyno, pakai mesin Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport.
ZX-25R berkelir hitam ini saat standar memiliki tenaga maksimal 40,30 dk di 15.580 rpm dengan torsi 18,96 Nm di 14.730 rpm.
Saat sudah menggunakan knalpot Sportisi Motorsport dan PowerTRONIC, tenaga maksimalnya menjadi 42,78 dk di 15.960 rpm dan torsi 20,01 Nm pada 12.860 rpm.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Terlindungi, Pakai Cover Tangki Carbon, Harga Termurah Segini
Itu berarti ada kenaikan tenaga sebanyak 2,48 dk dan kenaikan torsi 1,05 Nm. Dilihat dari grafiknya, gejala lagging saat full throttle di kisaran 9.000 rpm hilang dan jadi lebih bertenaga di rpm tersebut.
“Kalau dyno seperti ini kan untuk ngeliat tenaga saat full throttle, untuk ngeliat beda tenaga di putaran rendah tes dyno lagi tapi dengan metode 10% bukaan gas aja. Hasilnya di putaran rendah bisa beda hampir 5 dk, makanya untuk harian yang stop and go kerasa jauh beda. Lemotnya hilang,” rinci Koko yang memberi garansi PowerTRONIC nya selama 1 tahun.
Kedua part ini dapat dibeli terpisah maupun paketan, “Kalau paketan ada potongan harga sampai Rp 200 ribu. Lama pemasangan kurang lebih 2 jam, karena perlu buka tangki dan fairing kanan,” tutupnya.
Gimana? Merasa butuh suplemen anti lemot untuk ZX-25R?
Sportisi Motorsport: 0878-8914-2380