SUV Berpotensi Rebut Pasar MPV, Efek Harga Ekonomis, Pergantian Tren Akan Terjadi di Indonesia

Ignatius Ferdian,Harun Rasyid - Senin, 28 Desember 2020 | 18:00 WIB

Nissan Magnite Premium CVT (Ignatius Ferdian,Harun Rasyid - )

"Karena praktis dan ada prioritas perpajakan, masyarakat sampai saat ini jadi lebih baik beli MPV dibanding jenis mobil lain. Padahal belum tentu semua masyarakat yang beli MPV benar-benar butuh, bisa saja pilih MPV karena harga terjangkau dan ada prioritas pajaknya," ungkap Bebin.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika SUV mungil juga berpotensi mendapat prioritas pajak layaknya MPV.

"Saya sudah dengar dari Gaikindo, bahwa diharapkan tahun depan ada aturan yang tidak lagi menganakemaskan MPV. Dengan ini, mungkin saja nanti SUV mungil bisa laris layaknya MPV," sebut Bebin.

Selain itu, faktor performa juga jadi pertimbangan besar mengapa SUV jadi jenis kendaraan yang menarik.

"Ketika aturan perpajakan jenis kendaraan sama rata, dan publik merasa SUV lebih andal dengan konstruksinya yang lebih tangguh ketimbang MPV, bisa saja pasar MPV tergerus hingga terjadi pergeseran tren pasar dari MPV ke SUV. Apalagi beberapa SUV juga ada yang kapasitasnya tujuh penumpang," tutupnya.