Otomotifnet.com - Bodi berbahan carbon ternyata lebih tipis dari bodi stadar pada motor, namun memiliki daya tahan yang kuat dan bobot yang ringan, ini alasannya.
Motor balap seperti MotoGP dan mobil balap, biasanya menggunakan bodi berbahan carbon karena membutuhkan bahan yang kuat namun ringan.
Tak hanya di motor balap saja, sekarang carbon fiber juga menjadi bahan utama untuk pembuatan badan pesawat terbang.
Carbon fiber memiliki sifat yang lebih kuat dan ringan bila dibandingkan dengan plastik bahkan besi sekalipun, karena unsur penyusun dalam carbon itu sendiri.
Baca Juga: Aerox 155 Dimodifikasi Ala MotoGP, Livery Sky Racing Team, USD Carbon!
“Senyawa carbon pada carbon fiber sifatnya cukup keras seperti arang, sama seperti bahan baku dasar untuk pembuatan berlian,” ungkap Christopher Nicholas, produsen Vulkan Carbon, Kedoya, Jakarta Barat.
Perbedaannya, unsur carbon yang menjadi salah satu bahan utama pembuatan berlian prosesnya dipadatkan dengan alat khusus.
Sebelum dicetak menjadi bodi, serat carbon berbentuk berupa serat yang dirajut menjadi lembaran tipis namun bersifat lentur.
Dengan metode vacum, serat carbon yang sudah dicetak kemudian diisi oleh resin epoxy hingga meresap ke struktur anyaman carbon sehingga mengeras dan membentuk desain yang diinginkan.
“Ibarat tembok bangunan, serat carbon menjadi rangka dan resin menjadi semen. Hasilnya dinamakan carbon fiber composite,” jelasnya.
Supaya kuat dan awet, prosesnya pun menggunakan resin epoxy khusus dengan hardness yang sangat tinggi.
Punya perbandingan 1:1 antara serat carbon dan resin, hasilnya bodi carbon fiber bisa ringan namun tetap kuat dibandingkan bodi standar motor.
Karena berbagai kelebihannya itu bahan carbon ini menjadi primadona di motor-motor berperforma tinggi untuk mengurangi bobot total kendaraan.