Begini Cara Tes Sederhana Engine Flush Aman Atau Tidak Buat Mesin

Andhika Arthawijaya - Senin, 18 Januari 2021 | 23:30 WIB

Ilustrasi beragam cairan engine flush yang ada di pasaran. (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Menghindari mesin mengalami oil sludge, sangat disarankan melakukan engine flushing secara rutin.

Minimal setahun sekali, bisa juga 6 bulan sekali atau setiap jarak tempuh 10.000 km.

“Boleh juga setiap kali ganti oli. Tapi, pastikan chemical engine flush yang digunakan aman buat mesin,” wanti Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor.

Sebab, lanjut pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, bila chemical yang digunakan tidak aman, akan beresiko merusak sil-sil yang ada dalam mesin.

Baca Juga: Bolehkah Setiap Ganti Oli Mesin Sekalian Lakukan Engine Flush?

Rizky/Gridoto
Coba cium aroma engine flush-nya, jika tidak tercium kayak bau solar yang menyengat, aman digunakan.

Efeknya bisa ditebak, yakni dapat membuat oli merembes keluar dari mesin atau luber ke bagian mesin yang seharus kering.

O iya, seperti yang sudah pernah diulas Otomotifnet.com, umumnya engine flush yang punya kadar asam atau ph tinggi, sangat beresiko terhadap mesin.

Nah, untuk mengetahui suatu produk engine flush punya kandungan yang tidak aman terhadap mesin, “Kalau kita cium aromanya seperti bau solar, sebaiknya jangan digunakan.”

“Karena biasanya ia punya kandungan kerosene yang tidak aman untuk sil,” sarannya.

Zat kerosene inilah kata Sumarno yang rawan membuat sil gampang melar dan akhirnya oli bocor.

Sialnya, di pasaran banyak sekali engine flush dengan harga murah, tapi mengandung kerosene.

Memang secara kemampuan merontokkan deposit, zat kerosene ini tergolong ampuh.

Tapi efek sampingnya terhadap mesin ya itu tadi, bisa bikin sil-sil jadi aus.  

Baca Juga: Cara Pilih Engine Flush Yang Aman, Agar Mesin Tidak Bermasalah!

Istimewa/Sumarno
Ilsutrasi karet gelang melar (kir) setelah direndam lama di dalam cairan engine flush yang mengandung kerosene

“Jadi, pinter-pinter kita nyari brand engine flush yang kandungannya non kerosene,” tulis Sumarno pada salah satu grup komunitas mobil di Facebook.

Ia pun kemudian kasih trik cara mudah untuk menguji apakah chemical engine flushnya mengandung kerosen atau tidak.

“Cari karet gelang, terus rendem ke dalam cairan engine flush selama 12-24 jam. Kalau karet gelangnya melar jadi besar dan memanjang, sebaiknya jangan pakai engine flush tersebut,” wantinya.

Tuh, mudah kan cara tesnya!