Otomotifnet.com – Jika Anda termasuk pengguna mobil yang sering telat ganti oli mesin, sebaiknya ketika mengganti oli mesin, tambahkan dengan chemical bernama oil treatment.
Sesuai namanya, chemical yang umumnya berbentuk cairan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja oli mesin.
“Lazimnya khasiat oil treatment itu ada yang fokus untuk performa, yaitu dengan mengurangi friksi pada komponen bergerak di dalam mesin.”
“Ada juga yang berfungsi meningkatkan kinerja atau ketahanan oli, seperti menjaganya agar tidak mudah mengalami oksidasi,” jelas Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor.
Baca Juga: Cegah Oil Sludge Meski Suka Telat Ganti Oli, Tambahkan Cairan Ini!
Nah, untuk pemakaian harian di kota-kota yang lalu lintasnya sering macet, pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini menyarankan untuk memilih oil treatment yang punya khasiat kedua.
Apalagi bila kita sering telat ganti oli karena lupa atau belum ada waktu ke bengkel.
Sebab, jika sering telat ganti oli mesin, resiko mesin mengalami oil sludge akan sangat besar.
“Jika sludge-nya parah, bisa bikin mesin overheat lantaran sirkulasi oli tidak lancar."
"Kejadian ini sering terjadi pada mesin-mesin modern yang rasio kompresinya tinggi,” papar pria yang berdomisili di daerah Bekasi, Jawa Barat ini.
Bahkan meski ganti olinya pas setiap kelipatan jarak tempuh 10.000 km, “Kadang pemilik mobil tidak memperhitungkan berapa kali mobilnya terjebak macet.”
“Karena jika mobil sering terjebak macet atau sering stop and go, sangat mempengaruhi suhu mesin, yang nantinya efeknya ke oli,” jelasnya lagi.
Yakni oli mesin akan mudah menguap dan mengalami oksidasi, yang lama-lama akan menimbulkan sludge.
Untuk membuktikan hal tersebut, Sumarno coba memperagakan membakar sebuah oli mesin dengan SAE 5W-30 di dalam gelas ukur, menggunakan flame gun.
Baca Juga: Mobil Sering Telat Ganti Oli Disarankan Lakukan Engine Flush, Ini Alasannya!
Jadi, diibaratkan eksperimen ini seolah-olah oli mesin terkena suhu panas yang ektrem dari hasil pembakaran mesin.
Hasilnya, dalam waktu 45 detik saja oli mesin yang dibakar di dalam tabung reaksi langsung berubah menghitam.
“Ini menandakan oli mengalami oksidasi akibat terkena suhu tinggi,” tukasnya.
Kemudian ia kembali menuangkan oli baru ke dalam tabung reaksi yang lain, lalu dicampur dengan salah satu oil treatment buatan Amerika.
Selanjutnya oli yang sudah ditreatment pakai produk impor tersebut dibakar lagi menggunakan flame gun selama 45 detik juga.
Dan hasilnya oli baru tadi memang tetap berubah agak menghitam, namun tidak separah yang tidak dicampur oli treatment.
“Oil treatment impor dari hasil uji saya memang cenderung lebih bagus untuk performance,” beber Sumarno.
Berbeda ketika ia mencoba oil treatment buatan lokal merek Swez Lubricant Catalyst yang sering ia pakai di bengkelnya.
Ketika dicampur ke dalam oli baru di dalam tabung reaksi, dan kemudian dibakar selama 45 detik, olinya sama sekali tidak berubah jadi menghitam.
“Produk ini memang lebih fokus menjaga durability oli mesin, namun juga ada efek terhadap performa, walau tidak besar,” ungkapnya.
Nah, untuk melihat bagaimana metode pengujian serta khasiat dari penggunaan oil treatment ini, tunggu saja videonya hanya di kanal Yotutube Otoproduk yang tayang setiap hari Jumat.