Komponen Semi Konduktor Langka, Bikin Susah Pabrikan Penuhi Permintaan

Harryt MR - Minggu, 25 April 2021 | 11:30 WIB

Dampak relaksasi PPnBM mulai terendus adanya peningkatan penjualan mobil baru (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Seperti diketahui, kelangkaan komponen semi konduktur menjadi hambatan pabrikan otomotif memenuhi permintaan.

Persoalan ini, menambah beban ketika permintaan mobil justru sedang melejit lantaran relaksasi PPnBM.

Sehingga pergerakkan pasar yang mendorong tingginya permintaan, memaksa pabrikan mobil perlu menyesuaikan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.

Namun, demand yang tinggi dikala relaksasi PPnBM juga terganjal keterbatasan pasokan komponen semi konduktor.

Sehingga upaya percepatan tidak dapat berlangsung secara maksimal.

Alhasil terjadi efek kejar-kejaran permintaan dan produksi, yang tak dapat dielakkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat Laporan, Produksi Mobil Kewalahan, Berkat Relaksasi PPnBM

Hal ini disikapi Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), dengan meyakini bahwa kondisi saat ini dapat segera diatasi oleh industri otomotif Indonesia.

“Kondisi ini sudah diantisipasi dari awal diberlakukannya kebijakan PPnBM, dan saat ini seluruh lini industri otomotif Indonesia tengah fokus untuk mempercepat produksi dan memenuhi permintaan konsumen,” sebut Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo.

 

Namun, perlu dicatat bahwa kurangnya ketersediaan semi konduktor yang menyebabkan production shortage bukan hanya menjadi persoalan Indonesia.

Melainkan juga telah menjadi penyebab terjadinya kekurangan produksi kendaraan secara global.

Masih menurut Nangoi, terjadinya kondisi production shortage ini telah diantisipasi oleh pelaku industri otomotif, serta Kementerian Perindustrian RI.

Yakni dengan meminta langsung support dari prinsipal merek. Hal ini juga menjadi salah satu pembahasan utama pada pertemuan Menteri Perindustrian RI dengan para prinsipal Jepang, pada awal Maret lalu.

Terlepas dari adanya kendala kelambatan untuk memenuhi pemesanan kendaraan pada jenis kendaraan tertentu, dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar, kebijakan relaksasi PPnBM tetap menjadi pendorong luar biasa.

Yaitu secara efektif memicu pasar, dan meningkatkan permintaan secara signifikan. Hal tesebut dinilai Gaikindo telah menandai bangkitnya industri otomotif Indonesia.

“Kami ingin kembali menegaskan, bahwa bagi Gaikindo dan anggotanya, kebijakan relaksasi PPnBM dari Pemerintah telah terbukti tepat sasaran dan efektif menghidupkan kembali industri otomotif Indonesia,” imbuh Nangoi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Pameran IIMS Hybrid 2021, Tegaskan Industri Otomotif Segera Bangkit

Ia juga menggarisbawahi, percepatan produksi harus tetap mematuhi persyaratan dan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku.