Otomotifnet.com – Kehadiran Honda N7X benar-benar mengejutkan. Karena ini berupa konsep, bukan mobil siap jual.
Tampak Honda membuat identitas baru untuk mobil ini, bukan New HR-V, bukan pula BR-V generasi baru.
Meski begitu, banyak yang bisa dibaca dari kehadiran Honda N7X ini, kita bedah satu-satu.
Pertama prediksi platform yang digunakannya.
Bisa lihat kemunculan New Honda City Hacthback.
Agak mengherankan mengapa hatchback yang umumnya untuk perkotaan dimensinya begitu panjang.
Baca Juga: Honda N7X Concept Pakai Basis BR-V? HPM Bantah, Ini Penjelasannya
New Honda City Hatchback pakai platform Honda Fit/Jazz terbaru alias gen7 yang lebih besar dari Civic gen 9.
Panjangnya mencapai 4.349 mm, beda tipis dari rata-rata Low SUV di Tanah Air yang sekitar 4,4 meter.
Boleh jadi, Honda N7X akan menggunakan platform yang sama dengan City Hatchback.
Karena akan butuh investasi sangat besar (dan sulit diwujudkan) untuk membuat platform baru hanya untuk satu model.
Bedanya, dimensi N7X Concept kini lebih lebih gagah dibanding BR-V yang ganteng tapi sosoknya kurang tinggi dibanding rival-rival di kelas.
Menarik untuk mengutip ucapan Takehiro Watanabe, Presdir PT Honda Prospect Motor, APM Honda di Indonesia.
“Sebuah konsep yang mendefinisikan ulang mobil dikategorinya, bahkan mendefinisikan ulang kesenangan berkendara,” ujarnya dalam World Premier N7X Concept (3/5/2021).
Bisa diartikan, Honda telah membuat definisi ulang tentang Honda BR-V di kategorinya, Low SUV.
Mengapa Honda BR-V?
Apalagi kalau bukan karena potensi pasarnya yang besar dan BR-V lah salah satu titik kejayaan Honda di kelas yang baru saja dimasukinya.
Honda pernah menekuk penjualan Toyota Rush dan Daihatsu Terios di tahun kedua diperkenalkan, yakni 2016.
Baca Juga: Honda N7X Concept Diperkenalkan Pertama di Dunia, Terinspirasi Konsumen Indonesia
Honda BR-V gemilang mendistribusikan Honda BR-V ke dealer yang mencerminkan penjualan wholesales sebanyak sebanyak 38.666 unit.
Di tahun 2016, penjualan Rush 24.371 unit.
Angka yang dicetak BR-V bahkan melampaui pencapaian terbaik Rush yang tembus 35.033 unit pada 2013.
Kehadiran Honda BR-V dengan tampang modernnya membuat Rush dan Terios tampak obsolete alias kuno saat itu.
Segala daya upaya Toyota dan Daihatsu mengantisipasi kehadiran BR-V dengan melakukan facelift pada Rush-Terios pada 2015 hanya membuatnya cukup untuk bertahan.
Upaya mencegah sang sosok baru BR-V dengan basic model tahun 2007 pada Rush-Terios bagai pukulan yang melemah.
Honda BR-V benar-benar menguasai kategori Low SUV di tahun 2016.
Sayang, energi Honda untuk menggeber BR-V langsung kendur persis di tahun kedua kehadirannya di pasar, 2017.
Boleh jadi sosoknya BR-V enggak seperti diharapkan banyak orang, enggak cukup membuat konsumen Low SUV mau beralih ke dirinya.
Kedua, di tahun 2017 pula, Mitsubishi sudah menebar campaign akan lahirnya sosok baru yang sangat futuristik, Small MPV Concept.
Untuk mobil yang main di kelas panas berhadapan dengan Avanza, Mitsubishi makan waktu 1 tahun untuk campaign ini sebelum menjualnya ke pasar.
Boleh jadi, konsumen Low SUV di mana BR-V berada ikut terdistraksi. Maklum, ini mobil yang digadang-gadang ‘membunuh Avanza’ dengan model sangat menarik.
Baca Juga: Honda BR-V 2017 Bisa Dilirik, Mobkas Tahun Muda, Banderol Mulai Rp 150 Jutaan
Penjualan Honda BR-V melandai hingga 21.932 unit pada 2017.
Kemudian menukik hingga 9.140 unit pada 2018 dan menciut tinggal 4.058 unit pada 2019.
Artinya, nafas Honda BR-V per bulan lebih buruk ketimbang masa-masa terakhir Rush Gen1 yang masih 1.800-an unit sebulan.
Ditambah belakangan, Toyota Rush dan Terios keluar new model yang jauh lebih atraktif dari Gen1.
Dimensi tambah panjang seiring menghilangnya konde alias ban cadangan di belakang, plus model stylish meski interiornya biasa-biasa saja.
Belakangan, rival-rival di segmennya justru meniru jurus Honda.
Mitsubishi meracik Xpander jadi Xpander Cross yang lebih gagah dengan body moulding dan ground clearance tinggi.
Suzuki pun begitu dengan memoles Ertiga jadi XL7.
Terbukti, jurus Honda berhasil membuat rivalnya bernafas lega.
Penjualan Xpander Cross sebelas dua belas dengan Xpander biasa. Penjualan Suzuki XL7 malah lebih tinggi dari jualan Ertiga.
Wajar kalau Honda menggeliat. Bisa disebut, Honda hendak membalas dendam atas tergilasnya jagoan mereka, Honda BR-V lewat pembaruan konsep di N7X.
Sekilas, sosoknya enggak seheboh Xpander Cross yang terkesan penuh atribut.
Sebagai konsep, N7X sudah terlihat lebih sebagai produk matang. Wajah Honda N7X dibekali gril besar dengan sudut tegas yang membuatnya tampak gagah.
Begitu juga lekuk bodi belakang, bentuk kaca samping belakang membuat bagian belakang seperti membulat.
Tetapi pintu bagasi lebih mengotak, sehingga tampak lebih gagah, tak ‘selembut’ HR-V.
Soal dimensi, sementara hanya bisa membayangkan bahwa jagoan baru Honda ini enggak lebih tinggi dari rivalnya.
OTOMOTIF yang beberapa kali bertemu Mr. Watanabe melihat, atap mobil ini enggak lebih tinggi (atau diposisikan lebih tinggi) dari petinggi HPM tersebut.
Apakah Honda N7X ini merupakan ‘pembalasan dendam’ atas tergilasnya Honda BR-V? Kita tunggu saja realisasinya