Otomotifnet.com - Ketika launching All New Honda CB150R StreetFire awal Mei lalu (5/5/2021), salah satu hal yang cukup mengejutkan adalah klaim performa mesin yang mengalami perubahan, yaitu torsi ada penurunan jika dibanding model 2018.
Dalam press release, PT Astra Honda Motor (AHM) menyebut jika tenaga maksimal tetap, 16,7 dk di putaran mesin 9.000 rpm, namun torsi maksimal jadi hanya 13,8 Nm di 7.000 rpm.
Torsi itu sama dengan model 2015 yang pertama kali pakai mesin berkode K56. Sementara klaim versi 2018 torsinya 14,5 Nm.
Padahal mesin yang digunakan CB150R versi 2021 ini tetap K56, 149,2 cc 1 silinder DOHC 4 katup berpendingin cairan.
Baca Juga: PCX 160 dan NMAX 155 Dipakai Buat Turing Enak Mana? Ini Jawabannya
Bore x stroke pun tetap yang hampir square, 57,3 x 57,8 mm dengan rasio kompresi 11,3:1.
“Bedanya hanya tanpa kick starter dan mapping ECM,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division AHM.
Apakah klaim itu benar adanya? Karena penasaran, OTOMOTIF menguji All New CB150R alias versi 2021 ke Sportisi Motorsport di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur untuk dynotest pakai dynamometer Dynojet 250i.
Tujuannya untuk mengukur tenaga dan torsi di roda. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan model 2018 dan 2015, yang juga pernah dites di tempat yang sama.
Kemudian, sekalian saja hasilnya dibandingkan dengan rival sekelasnya. Ada Yamaha MT-15, V-Ixion, V-Ixion R sampai Suzuki GSX-S150, yang kebetulan OTOMOTIF juga pernah mengetesnya di tempat yang sama.
Oiya bahan bakar pakai semua sama, Pertamax, karena masih sesuai dengan rasio kompresi masing-masing motor.
Metode pengukuran pun sama, digeber beberapa kali run sampai dapat angka tertinggi.
Sebelum dibandingkan dengan rivalnya, kita kupas dahulu hasil dyno dari All New CB150R.
Baca Juga: Adu Harga All New CB150R, V-Ixion dan GSX-S150, Mana yang Termurah?
Tenaga maksimal di roda ternyata 15,01 dk di putaran mesin 8.860 rpm dan torsi maksimal 13,35 Nm di 7.080 rpm.
Dari grafiknya terlihat jika karakter tenaga dan torsi khas mesin square. Muntahan tenaga dan torsi kuat dari bawah, langsung tinggi sejak dibejek di 4.000 rpm.
Kemudian peak torsi dan tenaga didapat di putaran yang tergolong masih menegah. Putaran mesin (limiter) dibatasi hanya 10.800 rpm.
Pencapaian hasil tersebut ternyata enggak buruk, justru mengejutkan, karena lebih besar jika dibanding CB150R model 2018 maupun 2015.
CB150R model 2018 tenaga maksimalnya hanya 14,50 dk di 9.240 rpm sedang torsi 12,90 Nm di 7.050 rpm.
Artinya CB150R model 2021 tenaganya lebih unggul 0,51 dk, sedang torsinya lebih besar 0,45 Nm.
Begitu juga jika dibandingkan dengan CB150R model 2015, karena tenaga maksimalnya cuma 14,63 dk di 8.780 rpm dengan torsi 12,97 Nm di 7.010 rpm.
Artinya CB150R model 2021 tenaganya unggul 0,38 dk dan torsinya 0,38 Nm.
Baca Juga: Vario 125 Tampil Proper, Kaki-Kaki Gahar, Pacuan Touring dan Daily
Tapi, secara karakter penyaluran tenaga dan torsi sama persis khas mesin square.
Bagaimana kalau dibanding rivalnya? Yuk simak satu-persatu.
All New Yamaha V-Ixion dibekali mesin 149,8 cc 1 silinder SOHC 4 katup berpendingin cairan.
Punya bore x stroke hampir square, 57 x 58,7 mm dengan rasio kompresi 10,4:1.
Klaim dari Yamaha punya daya maksimum 16,3 dk di 8.500 rpm dan torsi maksimum 14,5 Nm di 7.500 rpm.
Sementara saat didyno tenaga maksimalnya hanya 13,96 dk di putaran mesin 8.610 rpm dan torsi 12,71 Nm di 7.040 rpm.
Artinya power dan momen puntir All New V-Ixion di roda lebih kecil 1,05 dk dan 0,64 Nm dibanding All New CB150R.
Sementara kalau dari karakter tenaga dan torsi keduanya identik karena sama-sama hampir square, tapi sejak 4.500 rpm All New CB150R lebih unggul.
Dan nafas All New V-Ixion lebih cepat habis, karena limiter lebih rendah, cuma sampai 10.000 rpm saja.
VS YAMAHA V-IXION R & MT-15
Berikutnya kita bandingkan dengan V-Ixion R dan MT-15, disatukan karena mesin keduanya basisnya sama persis. 155,1 cc SOHC 4 katup + VVA berpendingin cairan.
Punya bore x stroke 58 mm X 58,7 mm dengan perbandingan kompresi 11,6±0,4:1.
V-Ixion R dan MT-15 klaim tenaga maksimalnya 19 dk di 10.000 rpm dan torsi maksimum 14,7 Nm di 8.500 rpm.
Sedang di roda di atas dyno, ternyata tenaga maksimal V-Ixion R 16,42 dk di 9.960 rpm dengan torsi maksimal 12,36 Nm di 7.820 rpm.
Untuk MT-15 beda tipis, tenaga maksimal 16,20 dk di 10.050 rpm dan torsi maksimal 12,83 Nm di 8.000 rpm. Limiter mesin keduanya sama di kisaran angka 11.200 rpm.
Dari data tersebut, terlihat jika tenaga maksimal V-Ixion R dan MT-15 unggul dari All New CB150R, termasuk nafas mesin keduanya lebih panjang, salah satunya tentu karena ada VVA.
Kalau dari grafiknya, keunggulan keduanya ada di bawah 5.300 rpm dan di atas 9.000 rpm.
Sedang antara 5.300-9.000 rpm unggul All New CB150R, termasuk torsi maksimalnya.
VS SUZUKI GSX-S150
GSX-S150 pakai dapur pacu 147,3 cc 1 silinder DOHC 4 katup berpendingin cairan, dengan bore x stroke berkarakter overbore, 62 x 48,8 mm. Rasio kompresi 11,5:1.
Menurut klaim Suzuki, tenaga maksimalnya 18,9 dk di 10.500 rpm dan torsi 14 Nm di 9.000 rpm.
Sementara di roda tenaga maksimalnya 16,53 dk di putaran mesin 10.170 rpm, sedang torsi maksimal 12,32 Nm di 8.690 rpm.
Dari angka itu, tenaga maksimal GSX-S150 lebih besar 1,52 dk dari All New CB150R. Namun torsi maksimal justru kalah 1,03 Nm.
Karakter tenaga dan torsi tentunya sangat berbeda, GSX khas mesin overbore yang di putaran bawah sampai menengahnya kurang digdaya, namun kuat di tengah ke atas.
Jelas terlihat di grafik, tenaga dan torsi GSX-S150 baru unggul setelah 8.500 rpm, di bawah itu kalah dari All New CB150R.
Putaran maksimalnya juga bisa sangat tinggi, sampai hampir 12.400 rpm.