Otomotifnet.com - Jawa Tengah yang masuk salah satu provinsi dengan jumlah Zona merah Covid-19 terbanyak berdampak ke berbagai sektor, salah satunya pelaku usaha transportasi.
Pasalnya, banyak usaha transportasi yang mandek dan terancam gulung tikar sebab terpaksa tak beroperasi di tengah terpaan pandemi Covid-19 yang makin meluas ini.
"Sudah hampir 1 tahun pemasukan nihil, terhitung dari bulan Maret 2020 sampai akhir tahun. Kemudian kemarin yang dari Januari 2021 perlahan mulai bangkit, tapi pas mau lebaran tiba-tiba tidak boleh lagi,"
"Itu benar-kami membuat kami pelaku usaha transportasi pasti sangat merasakan dampak kondisi sekarang ini. Usaha kami terancam gulung tikar atau kalau kami mau nekat otomatis kami harus tombok," kata Ketua Transportasi dan Pariwisata (Triparta) Indonesia, Z Pambudi Hartono (18/6/2021).
Sapaan Zyen itu menyebutkan, di Jawa Tengah sendiri ada sekira 150 pengusaha yang tergabung dalam Triparta.
Baca Juga: Industri Bus di Indonesia Dihajar Pandemi Covid-19, Kemenperin Sebut Masih Ada Hasil Positif
Menurutnya, para pengusaha tersebut rata-rata merasakan dampak yang sama dengan penurunan potensi pendapatan hampir mencapai 100 persen bahkan mengalami kerugian.
Hal itu karena menurutnya banyak konsumen yang menunda bahkan membatalkan pemesanan transportasi seiring dengan melonjaknya kasus positif covid-19.
Dirincikannya, sebelumnya rata-rata omzet yang didapatkan pengusaha transportasi bisa mencapai Rp 11 juta sampai Rp 13 juta perbulan dan dapat membayar angsuran mobil. Namun saat ini, ia menyebut banyak di antaranya yang yang "gigit jari" karena minimnya pendapatan.
"Pasti penurunannya drastis. Yang saya rasakan, layanan pergi ke Bali 5-7 hari dicancel semua, mau ke Jabar dicancel semua, kemudian ke Bromo tanggal 25-27 besok juga dicancel semua. Saya posisi di Semarang, tamu-tamu terkadang memang ada yang tidak mendapatkan izin bepergian dan ada yang memang ketakutan untuk bepergian, jadi dampaknya sangat signifikan. Job kami di Jawa Tengah sebanyak 80 persen dicancel."
Baca Juga: Relaksasi PPnBM Perbaiki Nasib 1,5 Juta Orang di Industri Otomotif