Berkaitan dengan piggyback Dastek Unichip, ternyata Soleh punya hubungan khusus dengan perusahaan asal Afrika Selatan tersebut.
“Beberapa barang bokap yang usulkan untuk dibuat oleh mereka. Akhirnya memang dibuatkan, karena permintaan dari Indonesia cukup banyak,” tambah Imam Firdaus, anak ke-3 Soleh.
“Untuk yang X+ juga bokap kasih banyak masukkan. Supaya fiturnya lebih lengkap dan bisa dipakai untuk mesin diesel dan bensin,” jelas Imam lagi.
Soleh juga telah memperhitungkan mesin-mesin diesel. Sebab itu sejak bengkel pindah ke Kuningan, ada yang pegang mesin diesel dan bensin.
Selain itu, bengkel ini juga identik dengan nomor 33. Awalnya itu merupakan nomor bengkel kedua yang ada di Slipi.
Kemudian dipakai sebagai nomor Chalim ketika balap. Ternyata menang terus.
Akhirnya, diteruskan pakai nomor 33. Setiap pindah bengkel, selalu nomor 33. Bahkan yang di Jatibening sekalipun.
Di balik sepak terjang Sigma Speed, Tabloid OTOMOTIF juga ikut mengikuti kiprahnya.
“Tabloid OTOMOTIF punya pengaruh yang besar ke kita. Setelah muncul di OTOMOTIF, banyak konsumen datang dan kontak kita,” ungkap Boy.
Sepeninggal Soleh Yusuf, bengkel Sigma Speed diteruskan oleh Boy dan Imam.
“Ke depannya kita masih seperti ini. Dyno dan tuning, racing support balap dan service,” kompak keduanya.