Otomotifnet.com - Harga Harley-Davidson di zaman Penjajahan Belanda ternyata murah jika dikonversikan sekarang.
Yup, Harley-Davidson memang sudah masuk ke Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka.
Tepatnya pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia tahun 1934 atau mungkin sebelum itu.
Hal itu bisa dibuktikan dengan sebuah poster yang diunggah ke media sosial Facebook
Poster tersebut dibagikan Facebook Andri Van Der Mayde ke grup KENDARAAN UMUM DAN MILITER ZAMAN DULU (OLD VEHICLES), Minggu (11/7/2021) kemarin.
Baca Juga: Cuma Karena Suara Mesin, Harley-Davidson Seret Honda ke Pengadilan
Pada poster itu, tertera daftar harga Harley-Davidson Model 1934.
Tercatat Harley-Davidson Model 1934 dijual dengan 4 pilihan mesin.
Yakni 1 silinder 350 cc, 1 silinder 500 cc, 2 silinder 750 cc, dan 2 silinder 1.200 cc.
Harganya pun masih bervariasi mengikuti pilihan mesinnya.
Untuk mesin 1 silinder 350 cc dibanderol 600 Gulden.
Lalu untuk mesin 1 silinder 500 cc dijual 750 Gulden.
Sedangkan untuk mesin 2 silinder 750 cc dibanderol 950 Gulden.
Terakhir 2 silinder 1.200 cc dijual 1.050 Gulden.
Sayangnya sulit untuk mengonversi mata uang Gulden tahun 1934, mengingat mata uang pertama Indonesia, ORI (Oeang Republik Indonesia) baru muncul tahun 1945.
Namun jika dikonversi ke Rupiah saat ini, harga Harley-Davidson model 1934 termurah sekitar Rp 4,8 jutaan dan paling mahal Rp 8,5 jutaan.
Baca Juga: Mulai Rp 400 Jutaan, Ini Harga Harley-Davidson Tahun 2021 Di Indonesia
Tertulis 'W. Ph. van LAAR, Soerabaia' pada bagian bawah poster yang diperkirakan sebagai nama dealer yang menjual Harley-Davidson model 1934 yang terletak di Surabaya.
Dealer ini sepertinya sudah menjual Harley-Davidson di Indonesia sejak tahun 1917.
Klik LINK untuk melihat postingan aslinya