Ia menyampaikan, jika market stagnasi maka tujuan industrialisasi kendaraan bermotor (KBM) akan gagal dan berdampak ke berbagai mata rantai seperti komponen, industri jasa keuangan, asuransi dan lainnya.
Ditambah dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih memprihatinkan, membuat kapasitas utilisasi di pabrik masih rendah.
Belum lagi pasar otomotif nasional yang masih terpuruk, dan penjualan diprediksi hanya mencapai 750.000 unit selama 2021 ini.
"Selain itu, daya beli masyarakat juga belum mendukung untuk diterapkan berbagai pajak tambahan yang agresif," pungkas Bob.