Otomotifnet.com – Seiring pemakaian kendaraan, oli mesin pasti akan mengalami oksidasi akibat suhu tinggi.
Ditambah lagi efek dari friksi komponen bergerak di dalam mesin, plus udara.
Itu lah sebabnya kenapa pemakaian oli mesin punya batasan, yakni berdasarkan jarak tempuh atau waktu (bulan), mana yang dicapai lebih dulu.
“Jika sering telat ganti oli, resikonya akan timbul oil sludge,” jelas Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang ada di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Video Tes Flushing Mesin Secara Manual Vs Alat, Mana Lebih Bersih?
Oil sludge tersebut kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, bisa menyumbat saluran pelumasan.
Resikonya bila saluran pelumasan tersumbat, mesin bakal overheat bahkan bisa ngejam lantaran gesekan komponen bergerak di dalam mesin tidak terlumasi dengan baik.
Nah, jika bagian dalam mesin mobil kesayangan Anda terlihat sudah tampak agak kecoklatan (bisa diintip dari lubang pemasukan oli mesin), itu tanda oli mengalami oksidasi tinggi. dan bisa berisiko terjadinya oil sludge.
Untuk membersihkannya, bisa dengan teknik flushing menggunakan cairan engine flush saat akan dilakukan penggantian oli mesin.
Namun agar hasilnya benar-benar bersih, setelah melakukan engine flushing dan oli lama ditap serta filter oli diganti baru, lakukan pembilasan terlebih dulu menggunakan oli bersih.
Tujuannya agar sisa-sisa deposit dari hasil flushing tadi yang tidak keluar semua saat oli lama ditap, bisa maksimal terbuang.
Tak perlu pakai oli berharga mahal saat melakukan pembilasan tersebut, yang penting viskositasnya sesuai spesifikasi mesin.
Baca Juga: Engine Flushing Terbukti Bisa Perbaiki Kompresi Mesin, Begini Prosesnya!
Baru setelah itu tuangkan oli baru yang akan digunakan pada mesin.
Teknik ini sudah Otomotifnet.com praktekkan pada Ertiga Dreza keluaran 2017 loh.
Hasilnya cukup memuaskan dan bagian dalam mesin tampak bersih saat diinitip dari lubang pemasukan oli.
Nah, videonya pengujian teknik flushing mesin ini bisa sobat tonton di kanal Youtube Otoproduk.