Otomotifnet.com – Menjadi suatu kebiasaan di tabloid OTOMOTIF dan juga Otomotif Group (OG), kalau nama lebih memilih pakai singkatan atau panggilan.
Nama asli awak redaksi menjadi hal yang sangat jarang diketahui.
Bahkan tak jarang para narasumber, kenalan dan sahabat tidak tahu nama asli awak redaksi.
Itu pula yang terjadi pada Albertus M.P Agustianto. Sungguh menjadi nama yang sangat asing didengar.
Dirinya masuk Otomotif Group sejak 1 Agustus 1991 silam. Dan mulai 1 Agustus 2021, sudah purnabakti. Total pengabdian sudah 30 tahun di Otomotif Group.
Menariknya, ketika awal masuk OTOMOTIF, dirinya justru melamar sebagai fotografer.
Namun, karena dirinya ‘main’ mobil juga, akhirnya oleh pimpinan unit diminta untuk menulis (reporter) juga.
Ada beberapa liputan yang dikenangnya. Seperti ketika melakukan liputan ke Rally of Indonesia, atau WRC Indonesia tahun 1996.
Sempat berfoto bersama mendiang Colin McRae dan juga adeknya, Alister McRae.
“Selain itu, gue juga pernah jadi penumpangnya Didier Auriol dan Juha Kankkunen. Dapat sertifikatnya juga,” jelasnya.
Baca Juga: Pede Jualan Mobil Listrik di Indonesia, MG Motor Masih Kepikiran Sama Hal Ini
Liputan lainnya yang juga berkesan karena pernah diminta untuk memperpanjang waktu saat di Prancis.
Tugasnya cukup berat, karena diminta menelisik mengenai Lamborghini yang saat itu sempat dimiliki petinggi di Indonesia.
Datanglah dirinya ke SAT, rumah modifikasi Lamborghini untuk balap.
“Terkesan enggak nyambung. Tapi untuk mencari informasi, bisa darimana saja. Susah banget saat itu mendapat informasi yang sesungguhnya,” kisahnya.
Selain itu, dirinya juga pernah sempat mau dipecat. Lantaran ketika melakukan test drive Jeep Cherokee sekitar tahun 90-an, bertingkah ugal-ugalan.
Dalam masa itu, sudah sangat banyak karya yang dihasilkan. Dipercaya untuk membuat konsep dan melahirkan beberapa produk Otomotif Group.
Pada 1995 diminta membuat konsep Majalah Motor. Setelah majalah tersebut berjalan, dirinya tak pernah lagi kembali ke tabloid OTOMOTIF.
Majalah Motor sendiri seiring perjalanan, majalah tersebut sangat diterima baik oleh kalangan modifikasi.
Baca Juga: Sejarah Mazda Parkway Rotary 26, Bus Bermesin Rotary, Hanya Laku 44 Unit
Kemudian, Autoexpert, Car Tuning and Guide (CTG), tabloid OTOSPORT dan lainnya. Dirinya juga sempat menjadi pemimpin redaksi Majalah JIP, sebelum majalah beralih ke channel YouTube.
Melihat pengalaman dan karyanya, tentu dirinya merupakan senior di Otomotif Group.
Lalu siapa Albertus Agustianto itu? Panggilan paling tenar bahkan sampai ke narasumber adalah Jaing. Yup, benar, panggilannya Jaing.
Di redaksi sendiri, cukup banyak panggilan yang melekat.
Baca Juga: Kawasaki ER-6n yang Terlibat Kecelakaan di Bintaro Karakternya Begini, Tak Cocok untuk Pemula!
Terkadang ada yang manggil Djs, Bang Anto dan terakhir dan sampai saat ini BA.
Mungkin karena aneh kalau manggil senior ‘Jaing’.
“Panggilan Jaing itu sudah sejak gue kuliah. Entah kenapa teman-teman manggil gue itu,”
“Ya gue sih cuek aja. Sampai akhirnya sekarang juga masih pakai nama panggilan itu untuk teman-teman dekat,” ceritanya.
Baca Juga: Semua Pengendara Motor Harus Paham, Denda Lampu Depan Mati Bukan Rp 500 Ribu
Informasi menyebut kalau nama itu karena keluarganya memelihara anjing sebanyak 12. Jauh lebih banyak dibanding orang dalam rumah.
Sementara itu, bagi yang senang nonton aksi gilas mobil di ajang Otobursa, pasti tahu Gajah Monster (Gamon).
Ikon OTOMOTIF dan juga Otobursa. BA atau Jaing merupakan pawang Gamon sejak awal sampai Otobursa 2019, meski sempat berhenti beberapa tahun.
Jaing tahu betul sejarah Gamon, bahkan sebelum menjadi milik OTOMOTIF.
Baca Juga: Begini Tanda-Tanda O2 Sensor Mobil Mau Mati & Efeknya Setelah Keok
Setelah menjadi milik OTOMOTIF, bersama dengan dua sahabatnya, Daniel Zebedeus dan Yuma Wiranatakusumah, Gamon digarap serius.
“Mulai aksi gilas mobil 1993 di acara otomotif juga. Waktu itu Kelpie yang bikin,”
“Sejak itu, akhirnya mobil terus bikin gilas mobil. Nah, karena semakin banyak yang ikut dan mobilnya tinggi-tinggi, akhirnya mobil kita dimodifikasi juga,”
“Dulu awal pakai ban ukuran 35 inci, trus ke 38,5, naik lagi 40, 42 sampai 44 inci.
Kini salah satu pawang Gamon sudah purnabakti. Meski demikian, tidak akan sepenuhnya meninggalkan tabloid OTOMOTIF, Otomotif Group dan tentu Gamon.
Terima kasih atas dedikasi, arahan, karya, ilmu, pertemanan dan lainnya.