“Memilih surfing karena merefleksikan apa yang kami lakukan. Banyak orang tahu kami terkait sepeda motor, tapi kami juga membuat surf board (di Bali), jadi ini mencakup surfing dan motor. Kami telah memodifikasi banyak motor Yamaha, dan ini XSR 155 pertama yang kami custom. Jadi kami bisa menggunakan nama motor pertamanya (Yamaha Motor Company) untuk kreasi XSR 155 pertama kami,” jelas Anthony Mclnerheney, concept designer dari Deus Ex Machina “Temple of Enthusiasm”.
Sedangkan Treasure Garage merakit XSR 155 “Modern Futuristic Supermoto” agar motor street seperti XSR 155 memiliki tampilan berbeda dengan karakter supermoto yang biasanya diaplikasikan pada motor off road.
“Saya ingin yang beda dan tidak melulu modelnya retro. Karenanya memilih supermoto, tema yang tidak biasa dan belum banyak dieksekusi oleh kebanyakan orang untuk custom XSR 155.”
“Sekaligus ingin menampilkan karakter motor di jalanan aspal yang agresif dan enak dipakai, fungsional untuk harian. Lalu dikombinasikan dengan konsep modern futuristic, kiblatnya ke model motor listrik yang biasanya lebih tampil futuristic,” papar Imanuel Prakoso dari Treasure Garage.
Baca Juga: Modifikasi Yamaha XSR 155 Bernama Overlander, Buat Blusukan Cari Kopi
Lain halnya lagi dengan Kedux Garage yang mengusung style berbeda, “Biasanya saya memberi nama untuk motor-motor custom yang saya bikin diambil dari nama animal. Untuk XSR 155 ini namanya Black Dog atau ibaratnya anjing hitam yang kurus lincah dapat melewati jalanan macet dan sempit dengan nyaman.”
“Untuk custom XSR 155 ini saya mengambil konsep yang inspirasinya mendekati club style yang menggunakan shock breaker ganda di belakang, setang dibuat tinggi, dan nyaman dikendarai. Nyaman karena didukung posisi tangan, posisi punggung tegak, kaki gak terlalu tekuk. Selain itu ubahan yang saya bikin ini diperuntukkan buat kendaraan harian yang disesuaikan dengan postur dan kebutuhan saya. Motor custom XSR 155 ini telah saya gunakan sehari-hari,” ungkap Komang Gede dari Kedux Garage.
Sementara itu, AMS Motorcycle Garage menerapkan identitasnya dan menekankan pada art untuk garapan XSR 155 dengan genre Café Racer yang dinamai “Sang Macan”.
“Pada XSR 155 ini diberikan sentuhan dan lekukan body work sesuai pakem kami dengan tidak menggunakan pelapis cat untuk finishing. Karena bahan body worknya alumunium, kami menggunakan sistem hairline polish finishing yang merupakan ciri khas kami juga. Jadi alumuniumnya kami gosok-gosok secara manual pakai tangan sampai halus dan mengkilap.”
Baca Juga: Mengintip Keunggulan Yamaha MT-15 dan XSR 155, si Kembar yang Jadi Juara di Otomotif Awards 2021