Kurangi Merokok di Kabin, Bisa Bikin Mobil Susah Untuk Dijual Lagi

Ferdian,Wisnu Andebar - Minggu, 12 September 2021 | 15:30 WIB

Foto ilustrasi merokok sambil menyetir mobil (Ferdian,Wisnu Andebar - )

Otomotifnet.com - Masih ada beberapa pengguna mobil sering mengemudi sambil merokok.

Padahal hal tersebut punya banyak dampak negatif baik untuk pengemudi, penumpang, serta pengguna jalan lain.

Selain merugikan pihak lain, efek dari merokok di dalam mobil juga bikin kendaraan sulit untuk dijual.

Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000, mengatakan banyak kerugian yang akan dirasakan jika merokok di dalam mobil.

"Salah satunya mobil berpotensi sulit untuk dijual, karena calon pembeli pasti tidak ingin membeli mobil bekas yang tercium aroma rokok atau bahkan ada bercak nikotin di dalam mobil, karena mengindikasikan pemilik sebelumnya malas menjaga kebersihan mobil," kata Nur Imansyah dalam keterangan resminya belum lama ini.

"Kalau pun harus diperbaiki, butuh biaya besar untuk mengembalikan kebersihan kabin mobil dari aroma rokok. Itu pun tidak ada jaminan bau khas dan menyengat tersebut dapat sepenuhnya hilang dari dalam mobil," sambungnya.

Baca Juga: Waduh! Bau Rokok Nempel ke Plafon Mobil Bikin Keluarga Gak Betah, Ngilanginnya Gampang Lo

Sebab, menurutnya asap rokok akan bertahan dan menempel di berbagai sudut kabin mobil, terutama area kokpit seperti dasbor, setir, dan panel pintu depan.

Selain itu, atap kabin mobil akan ada bercak kuning yang menjadi tanda pemiliknya gemar merokok di dalam mobil.

"Aroma tidak sedap khas nikotin bakal terus menempel dan akan sangat sulit dihilangkan sampai kapan pun," bebernya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, asap rokok juga berpotensi masuk ke dalam sistem sirkulasi AC dan menghasilkan udara yang berbahaya.

"Asap rokok akan menempel pada filter kabin bahkan evaporator AC yang dapat membuat bau tidak hilang walaupun sudah dilakukan penggantian flter kabin," sebutnya.

"Aroma tidak sedap dari bekas asap rokok akan terus ikut bersirkulasi waktu AC dinyalakan, sehingga berpotensi mengganggu kesehatan," pungkasnya.