Namun untuk mendapatkan performa yang maksimal setelah melakukan ubahan-ubahan di atas, debit bahan bakar disesuaikan lagi dengan mengaplikasi piggyback.
Sebab jika tidak, terutama setelah mengganti saluran gas buang, akan membuat campuran bahan bakar dengan udara jadi terlalu kering.
Ini bisa berisiko terhadap mesin dan juga malah bikin performa jadi tidak maksimal.
Masalah irit bahan bakar, sebenarnya untuk mendapatkan performa lebih tinggi dari standar, biasanya berbanding lurus dengan pemakaian bahan bakar, alias butuh suplai bahan bakar lebih.
Baca Juga: Mazda2 Seken Cocok Dilirik, Harga Turun Rp 35 Juta, Dibanderol Segini
Namun bila modifikasi yang dilakukan mampu meningkatkan torsi mesin, terutama di putaran bawah, bisa saja membuat konsumsi bahan bakar jadi irit.
Logikanya, bila torsi mesin di putaran bawah makin kuat, kita tak perlu injak gas terlalu dalam untuk berakselerasi normal. Selanjutnya, tinggal pintar-pintarnya kita menjaga putaran mesin.
Sebab, penyumbang terbesar borosnya pemakaian bahan bakar adalah cara kita berkendara.
Nah, kalau mau peningkatan performanya signifikan dan lebih irit bahan bakar, pemakaian doping tenaga macam turbo, bisa jadi pilihan.