Bandingkan dengan Honda BeAT, sama-sama 110 cc tapi tenaganya 8,9 dk.
Paling terasa efeknya adalah ketika berakselerasi, terasa pelan, apalagi dari 20 km/jam menuju 50 km/jam.
Buat nanjak juga terasa ngos-ngosan. Untung dari diam ke 20 km/jam cukup spontan, lalu dari 50 km/jam sampai top speed juga cukup enteng.
Data tes akselerasi bisa dilihat di tabel.
Baca Juga: TVS Apache RR 310 Kena Update, Comot Fitur Ala Moge, Dijual Rp 46 Jutaan
Oiya bicara top speed, juga termasuk rendah. Di spidometer mentok 1 garis sebelum 90 km/jam, artinya cuma 88 km/jam. Kalau di Racelogic 83,4 km/jam.
Kalah kencang dari BeAT yang di Racelogic dapat 99,6 km/jam.
Kalau dianalisa, tenaga dan torsi kecil sepertinya efek dari penerapan standar emisi gas buang yang tinggi, sehingga bensin dicekek.
Tertera di knalpot emblem BS-VI, yang ternyata kepanjangan dari Bharata Stage VI, standar emisi di India.
“Itu bisa disetarakan dengan standar Euro 4,” terang Rizal. Sementara, motor di sini seperti BeAT baru Euro 3. Pantesan!