Yuk Intip Detail Motor yang Digeber Jokowi di Sirkuit Mandalika, Kawasaki W175 Chopper Racer

Antonius Yuliyanto - Sabtu, 13 November 2021 | 14:15 WIB

Modifikasi Kawasaki W175 Jokowi bikinan Katros Garage (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com – Jumat (12/11/2021) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat menggeber motor custom miliknya di sikuit terbaru Indonesia, Pertamina Mandalika International Street Circuit.

Nah motor ini merupakan evolusi dari motor custom bergaya chopper milik Jokowi buatan workshop Katros Garage.

Workshop milik Andi ‘Atenx’ Akbar tersebut kembali bertanggung jawab dalam proses transformasi Chopper berbasis Kawasaki W175 tersebut.

“Dapat kabar bahwa motornya minta tolong coba dirapiin lagi, sama minta dibikin lebih sporty. Tapi posisi duduk tidak boleh berubah,” buka Atenx kepada Otomotifnet.

Rangga/otomotifnet.com
Kawasaki W175 Chopper-Racer tampak belakang, sebagai catatan livery motor bukan merupakan versi final seperti yang digas Presiden Jokowi di sirkuit Mandalika

Baca Juga: Banyak Standarnya, tapi Kawasaki W175 Tracker Ini Sukses Memikat Mata

Secara garis besar dari motor custom Chopper, Atenx beserta kru Katros Garage hanya menambah fairing dan buntut tawon.

“Genrenya gue punya sebutan sendiri, namanya Chopper-Racer. Karena penggabungan dari dua skena satu dari Amerika satu dari Eropa yang sebenarnya bertolak belakang. Cuman bisa dijadiin satu dengan tampilan yang oke,”

“Kadang ada yang dua aliran tapi jadi terlihat maksa, tapi ini menurut gue masih tetap harmonis."

"Sebutannya gue bingung kalau ditanya, nah karena based on motor Chopper tapi dengan bodi-bodi Café Racer, jadi gue nyebutnya Chopper-Racer,”

Rangga/otomotifnet.com
Karburator standar W175 diberi velocity stack

Sebelum proses fabrikasi dimulai, Atenx membuat beberapa konsep desain yang kemudian diberikan kepada Jokowi lewat asisten pribadinya.

“Gue kasih lima atau enam konsep motor yang kira-kira jadinya seperti ini.”

“Ada yang ubahannya mulai dari yang simpel, sampai yang harus mengubah mayoritas bodi.”

“Akhirnya yang dipilih yang sekarang ini, sudah dapat approval dari beliau dan dari timnya sudah oke, jadi kita lanjut lagi.”

Rangga/otomotifnet.com
Knalpot W175 Jokowi stainless custom warisan modifikasi sebelumnya, meskipun dilakukan beberapa penyesuaian demi regulasi

Baca Juga: Dana Segini, Dalam Dua Bulan Kawasaki W175 Berubah Ala Royal Enfield atau BMW Klasik

“Jadi segala proses di motor ini, segala perubahan dan warna serta corak berdasarkan persetujuan dari pihak kepresidenan,” tambah pria satu putri ini.

Tapi tetap ada sentuhan idealisme Atenx dengan diberikan kebebasan untuk memberikan beberapa konsep desain tadi.

Pada bagian sasis tidak ada ubahan, tetap model hardtail yang dibuat dari pipa besi berukuran 1 inci.

Hal tersebut karena Atenx mengejar sitting posture yang sama dengan sebelumnya.

Rangga/otomotifnet.com
Tangki bensin W175 Jokowi diwariskan dari ubahan Chopper sebelumnya, Atenx ingin orang melihat ciri khas motor terdahulu

“Tetap hardtail, makanya dibilang Chopper. Kalau ada yang bilang, ‘kok Café Racer sasisnya hardtail sih’, gue bisa bilang, siapa yang bilang ini café racer kan gue bilang Chopper-Racer,” jelas Atenx sambil tertawa.

Setang pun tidak diubah demi mengejar sitting posture yang sudah dirasa paling optimal. Berikut footstep yang masih standar Chopper.

“Setang tidak diganti, karena kalau ngomong sitting posture kan dari awal salah satu requestnya kan sitting posture tidak boleh berubah. Posisi duduk tidak boleh berubah karena ada info posisi itu udah nyaman,” jelas pria ramah ini.

Selanjutnya dari segi bodywork, Atenx menambahkan fairing baru demi mengejar kesan sporty.

Rangga/otomotifnet.com
Di bagian samping fairing W175 Jokowi terdapat striping chequered flag dan sentuhan motif batik Megamendung dari Cirebon. Pada livery versi final di fairing samping juga terdapat tulisan 'RI 1' berukuran besar

Baca Juga: Pesaing W175 Ini Ganti Ban Ala Tracker dan Tambah Tas, Jadi Ganteng Banget!

Fairing setengah yang tenar dengan sebutan half fairing atau bikini fairing ini dibuat dari pelat galvanis setebal 1 mm.

Termasuk buritan unik ala buntut tawon. Biasanya, Katros Garage menggunakan pelat dengan tebal 1,2 mm dalam membangun motor custom.

“Fairing pakai yang lebih tipis karena kapasitas mesin tidak terlalu besar, hanya 177 cc. Jadi biar nggak terlalu berat juga, handlingnya juga masih tetap enak,”

“Biar center of gravity-nya di bagian depan tidak terlalu berat. Karena kan kalau pakai 1,2 mm kan jadi lebih berat depannya, makanya kita tetap menyesuaikan juga,” tambah Atenx.

Rangga/otomotifnet.com
Windshield W175 Jokowi terbuat dari material akrilik, versi final terdapat tulisan 'RI 1' di bagian depan windshield

Hal ini karena geometri sasis awalnya didesain buat motor Chopper yang notabene bagian depannya ‘kosong’ tanpa bodi.

Fairing depan tadi selanjutnya dipasang windshield dari bahan akrilik.

Kemudian tangki bensin tetap bawaan chopper sebelumnya, dengan alasan Atenx ingin orang melihat ciri khas motor terdahulu.

“Memang ciri khasnya gue pengen, orang tetep melihat ‘ini motor sebelumnya lho’ yang kami ubah sesuai tema dan kebutuhan,” tegas Atenx.

Rangga/otomotifnet.com
Di buritan W175 Jokowi terdapat 'RI 1' terinspirasi dari nomor pembalap di motor MotoGP

Baca Juga: Dimodali Fairing, Aura Cafe Racer Benelli Motobi 152 Makin Kuat, Ganteng Ya!

Bodywork kembali menggunakan warna hijau, sesuai dengan STNK. Warna hijau bukan sembarang hijau, melainkan campuran dari beberapa warna.

Ada hijau, kuning, gold dan sedikit candy black. Oleh Atenx warna ini diberi nama Royal Top Green.

Nah pada bagian fairing juga ada striping chequered flag untuk menambah kesan racing.

Kemudian bagian bawahnya diberi tambahan motif batik Megamendung dari Cirebon, Jawa Barat.

Rangga/otomotifnet.com
Headlamp W175 Jokowi masih pakai bohlam halogen selaras dengan tema klasik

Motif batiknya dipilih monotone supaya tidak terlalu mencolok. Kemudian di buritan ada tulisan ‘RI 1’.

“Kan biasanya di MotoGP ada nomor start pembalapnya,” tambah Atenx.

Selain sasis dan tangki bensin, Atenx tetap mempertahankan konfigurasi kaki-kaki sebelumnya.

Berupa suspensi depan upside down yang berasal dari Yamaha Xabre dan tanpa suspensi belakang alias hardtail. Sama halnya dengan pelek dan ban yang digunakan.

Rangga/otomotifnet.com
Undercowl W175 Jokowi dari bahan pelat galvanis membuat area bawah jadi lebih padat

Baca Juga: Nih Data Spek Suzuki Gixxer SF 250, SOHC tapi Bejaban dengan Ninja yang DOHC?

Kedua pelek jari-jari pakai DFT berukuran 3.00 x 16 inci di depan dan 3.50 x 16 inci di bagian belakang.

Pelek dibalut oleh karet bundar Shinko E-270 berukuran 5.00-16 rata depan-belakang.

Ban tersebut masih sama dengan konfigurasi Chopper, hanya saja dilakukan peremajaan agar tetap prima saat dipakai.

Agar ban gendutnya tak bersentuhan dengan rantai, Atenx perlu melakukan penyesuaian dengan menambahkan spacer dengan tebal kurang lebih 5 mm.

Rangga/otomotifnet.com
Andi 'Atenx' Akbar tentang W175 Jokowi,

Dengan ini gir belakang bisa center dengan gir depannya dan ban tetap aman.

Bicara mesin, unit satu silinder SOHC 2 katup dengan kapasitas bersih 177 cc dibiarkan relatif standar.

Knalpot custom dengan silencer dari Custom Kit warisan Chopper masih terpasang rapi. Berikut karburator yang diberi tambahan velocity stack.

“Knalpot masih pakai sebelumnya, cuma memang kami ada perubahan sedikit menyesuaikan regulasi,” tambah builder yang doyan ngevlog ini.

Baca Juga: Ninja 250R dan Ninja 250 Seken Bisa Dilirik, Ini Masalah Khas dan Solusinya

Pengerjaan motor efektif memakan waktu sekitar 2 bulan. Hanya saja saat angka kasus Covid-19 sempat naik dan ada kebijakan PPKM dari pemerintah, pengerjaan sempat sedikit terhambat.

Versi final yang dipakai oleh Presiden Jokowi di Mandalika rupanya sudah mengadopsi livery baru.

Sedikit berbeda dari versi awal yang pernah Otomotifnet temui di workshop Katros Garage sebelum dikirim ke pihak Kepresidenan.

Yang paling mencolok tentu tulisan ‘RI 1’ di fairing bagian samping motor. Berikut dudukan pelat nomor depan yang dilepas untuk kepentingan berkendara di sirkuit.

Posisi pelat nomor ini tadinya ada di atas fairing, tepatnya di bagian windshield.

Tanpa braket nopol tampilan jadi lebih clean dan keren. Selain itu dari sisi safety, sebenarnya motor sport lebih aman tanpa pelat nomor di atas fairing atau windshield karena jika terlepas bisa langsung mengenai pengendara.

Presiden Jokowi memang tidak menggeber secara maksimal motornya mengingat sirkuit Mandalika dan kawasan sekitarnya baru saja diguyur hujan.

“Sirkuit Mandalika kan sirkuit baru dan tadi baru saja hujan, jadi saya tidak berani ngebut. Meskipun nggak ngebut, tapi kan yang lain jauh tertinggal,” ujar Jokowi seraya bercanda, dikutip dari keterangan pers Sektretariat Kepresidenan.

Kedatangan Presiden ke 7 Republik Indonesia tersebut ke sirkuit Mandalika itu sendiri dalam rangka meresmikan secara langsung sirkuit yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus di Desa Kuta, Lombok Tengah, NTB, berikut jalan bypass dari bandara. Rangga