Otomotifnet.com - Honda Forza 250 model 2021 diluncurkan tanpa gembar-gembor yang heboh.
Oleh PT Astra Honda Motor (AHM) perkenalannya ke media dibarengin dengan launching PCX 160, jadi wajar kalau kalah pamor saat launching.
Meski sekilas motor ini tidak mengalami banyak ubahan, karena bodinya identik dengan versi sebelumnya, tapi ternyata kalau didetailkan banyak ubahannya, terutama di area mesin.
Apa saja bedanya? Yuk simak ulasan lengkap dari motor yang dibanderol Rp 84,645 juta OTR DKI Jakarta dan didatangkan secara utuh (CBU) dari Thailand ini.
DESAIN
Secara kasat mata, tidak ada perbedaan signifikan antara Forza 250 model 2018 dengan model 2021.
Tapi ada sedikit beda, seperti di bodi depan yang punya lekukan bodi lebih tegas.
Baca Juga: Forza 250 Model 2021 Akselerasi Lebih Cepat, Konsumsi Bensin Boros?
Bahkan di bagian yang membentuk seperti sabit menjadi lebih besar, dengan kombinasi plastik hitam yang membentuk motif carbon fibre.
Masih di depan, bentuk lampu sein kini lebih lancip di sisi ujungnya jika dibanding generasi pertama.
Kemudian ada beda pada cover knalpot yang kini lebih besar namun ramping. Lalu Forza 2021 ini punya perbedaan dimensi, jadi lebih panjang 3 mm, lebih ramping 4 mm, dan lebih pendek 112 mm. Tivisss…
FITUR & TEKNOLOGI
Forza 250 model 2021 tetap mempertahankan fitur andalannya seperti lampu LED, ABS 2 channel, HSTC (Honda Selectable Torque Control), Honda Smart Key System, sampai kombinasi spidometer analog dan digital.
Baca Juga: Forza 250 Model 2021 Lebih Berat 4 Kg, Handling Jadi Terasa Berat Gak Sih?
Tapi tentu ada perubahan, seperti latar spidometer analognya yang lebih gelap dengan warna pinggiran bronze.
Selebihnya masih memiliki informasi yang sama dan mudah dipantau karena negative display.
Turun sedikit, laci kompartemen masih sama bisa menampung botol air minum 600 ml dengan sangat mudah.
Power outlet pun tetap dipertahankan, namun sekarang model USB type-C bukan lagi lighter, jadi tidak perlu menggunakan adaptor.
Electric adjustable windshield yang jadi salah satu fitur unggulan di Forza pun tetap dipertahankan, bedanya lebih tinggi 40 mm saat di posisi paling atas.
Efeknya jadi lebih ampuh menahan empasan angin ke pengendara.
Baca Juga: Forza 250 Model 2021 Mesinnya Serba Baru, Piston lebih Kecil, Lemot?
Fitur ABS 2 channel juga kena upgrade, kali ini dilengkapi dengan Emergency Stop Signal (ESS) sehingga modul ABS pun berubah.
Dengan fitur ini, lampu sein akan berkedip untuk memberi tanda ketika ada pengereman mendadak.
Bagasi di bawah joknya juga tetap luas, memiliki kapasitas mencapai 48 liter, tentunya bisa menampung 2 buah helm dengan mudah.
Gak lupa tetap dilengkapi sekat dan ada ruang khusus untuk toolkit.
Yang juga berubah adalah posisi radiator, dari yang tadinya di tengah antara tangki bensin dan mesin, sekarang letaknya jadi di depan atau di belakang roda depan.
Kapasitas tangki pun jadi sedikit lebih besar, menjadi 11,7 liter.
Baca Juga: Forza 250 Model 2021 Dapat Beberapa Update Fitur, Berikut Rinciannya
RIDING POSITION & HANDLING
Desain serta tinggi joknya tidak ada perbedaan, tingginya 780 mm yang tetap membuat postur 170 cm jinjit jika kedua kaki ingin menapak.
Karakter busanya juga masih sama, terasa kaku meski kulitnya agak lentur.
Posisi setang yang tinggi dan pijakan kaki pengendara yang punya 3 posisi juga masih sama.
Kaki pengendara bisa selonjoran, bisa posisi normal, atau sedikit mundur membuat kaki agak nangkring sporty.
Handling yang disuguhkan Forza pun tetap sama, punya karakter yang lincah dan stabil.
Jadi meski bodinya terlihat besar, tapi motor ini tetap lincah ketika diajak meliuk dan tetap stabil saat berbelok kencang.
Banyaknya ubahan pada Forza 2021, membuat skutik ini memiliki kenaikan bobot.
Dari 182 kg menjadi 186 kg. Tapi saat dikendarai perbedaan tidak terlalu terasa signifikan.
Baca Juga: Forza 250 Model 2021 Ada Perubahan Desain, Lebih Ramping, Ini Detailnya
Karakter suspensi depan yang disuguhkan masih sama, empuk dan bisa merendam jalan rusak.
Sedangkan yang belakang masih memiliki karakter yang lembut dengan kompresi padat.
Artinya suspensi belakang Forza bisa terasa empuk ketika melewati jalan rusak atau polisi tidur dengan perlahan, tapi jadi terasa keras ketika menghantam jalan rusak dengan cepat.
Setelan preload standar di posisi 3 masih terasa nyaman untuk pengendara berbobot 60 kg.
Di area pengereman, tetap dibekali cakram depan 256 mm serta kaliper 2 piston, dan cakram 240 mm di belakang dengan kaliper 1 piston.
Meski master remnya terlihat kecil, tapi performa remnya cukup menjanjikan.
Empuk saat ditekan tapi ampuh menghentikan lajunya.
Baca Juga: Forza 250 2021 Ternyata Pakai Mesin Baru, Ini Hasil Tes Akselerasi dan Top Speednya
PERFORMA
Nah ubahan paling banyak ternyata ada pada sektor mesin, sampai Forza 250 2021 ini ikut mendapatkan embel-embel eSP+.
Yang pertama tensioner keteng, tidak lagi mekanis, tapi sudah hydraulic memanfaatkan tekanan oli mesin.
Kelebihannya jadi lebih minim getaran juga gesekan. Persis milik PCX 160!
Diameter piston menyusut jadi 67 mm, tapi dikombinasi langkah 70,7 mm dan adanya balancer pada kruk as yang berfungsi mengurangi vibrasi mesin.
Suhu serta pelumasan piston lebih optimal karena adanya oil jet yang siap menyemburkan oli ke bagian bawah piston.
Baca Juga: Forza 250 Model 2021 Diuji Di Atas Dyno, Top Speed Tembus 155 Km/Jam!
Karena itu, kapasitas oli mesin lebih banyak 100 ml dan oil pump diubah, kali ini menggunakan dual rotor untuk memastikan seluruh tekanan oli berkaitan piston oil jet dan hydraulic tensioner bisa bekerja optimal.
Di kepala silinder juga ada ubahan pada lubang knalpot, di mana yang tadinya melengkung kini menjadi lurus agar flow gas buang lebih efisien.
Di area lain ada diameter pulley yang lebih besar dan perbandingan gear ratio yang lebih ringan. Banyak kan?
Karena perubahan tersebut, klaim tenaga maksimal justru berkurang, dari yang mulanya 23,1 dk kini hanya 22,7 dk.
Tapi torsi tetap 24 Nm. Sayangnya bobot mesin pun naik, dari 41,3 kg menjadi 43,2 kg.
Baca Juga: Skutik Sekelas XMAX dan Forza Juga Bisa Kena Gredek, Ini Lho Sumber Penyakitnya
Lalu apa sisi positifnya? Vibrasinya jadi sangat minim! Sejak baru dihidupkan tidak banyak vibrasi yang terasa, baik di kaki, di setang, dan di jok, halus banget!
Saat baru mulai berjalan pun transisi CVT terasa sangat halus tanpa gredeg meski sudah berjalan hampir 1.000 km.
Begitu pula saat cruising, getarannya halus didukung juga dengan suara mesin dan knalpot yang senyap, hanya terdengar suara v-belt saat gas dibuka.
Asyiknya, karakter mesinnya responsif. Untuk sekadar menyalip atau menambah kecepatan, pengendara tidak butuh bukaan gas yang besar.
Buka gas sedikit saja motor akan langsung meluncur dengan ringan dan halus.
Baca Juga: Bisa Touring Jauh, Angsuran Kredit Honda Forza 250 Bekas Mulai Rp 2 Jutaan
Rasanya seperti naik motor listrik! Torsi yang besar ini tentunya efek karkater mesin yang kini overstroke dan perbandingan gear ratio yang lebih ringan, tapi powerband tetap luas dan merata berkat diameter pulley yang lebih lebar.
Posisi radiator yang pindah ke depan tentu juga lebih efektif menjaga suhu mesin.
Tapi jangan kaget putaran extra fan saat menyala terdengar cukup kencang. Dan hawa panas dari mesin lumayan terasa ketika setelah berkendara.
Perubahan besar-besaran pada mesin Forza juga terbukti dari catatan waktunya yang terkoreksi di setiap parameter.
Seperti kecepatan 0-60 km/jam yang kini hanya butuh waktu 4,8 detik dari yang sebelumnya 5,2 detik.
Baca Juga: Honda Forza 250 Versi Lama dan Baru Beda Windshield, Bisa Saling Tukar?
Menempuh kecepatan 0-100 km/jam juga hanya butuh waktu 13,9 detik dari sebelumnya 14,2 detik.
Bahkan kecepatan puncak sekarang mencapai 139 km/jam di area sekitar 1,3 km, masih mau naik tapi sudah terasa lambat.
Wah klaim tenaga lebih kecil dan bobot makin berat ternyata tak serta merta bikin loyo!
Hasil lengkapnya bisa lihat di boks data tes.
Baca Juga: Honda Forza Jadi 321 Cc, Pakai Piston 76 Mm, Tenaga Naik 12,47 Dk!
KONSUMSI BENSIN
Dengan segudang ubahan khususnya di mesin, tentu berpengaruh terhadap rata-rata konsumsi bensin Forza 250 2021.
Setelah dilakukan pengetesan sampai jarak 1.000 km dengan beragam kondisi jalan dan karakter berkendara, informasi average fuel consumption di spidometer menujukkan angka 30 km/liter.
Hasil ini lumayan lebih irit dari pengetesan OTOMOTIF pada Forza 250 2018 yang hanya dapat 26,4 km/liter.
Wow, bertenaga tapi juga efisien!
Data tes:
0-60 km/j: 4,8 detik
0-80 km/j: 7,7 detik
0-100 km/j: 13,9 detik
0-100 m: 7,6 detik (@78,9 km/jam)
0-201 m: 11,8 detik (@94,7 km/jam)
0-402 m: 18,8 detik (@108,8 km/jam)
Top speed di spidometer: 139 km/jam
Top speed di Raclogic: 127,9 km/jam
Konsumsi bensin: 30 km/liter
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: eSP+, 4 Langkah, single cylinder, SOHC. 4 katup
Volume langkah: 249 cc
Sistem suplai bahan bakar: Fuel Injection (PGM-FI)
Diameter x langkah: 67 x 70,7 mm
Tipe tranmis: Otomatis
Rasio kompresi: 10,2:1
Daya maksimum: 22,7 dk @7.500 rpm
Torsi maksimum: 24 Nm @6.250 rpm
Tipe starter: Elektrik
Tipe kopling: Automatic Centrifugal Clutch Dry Type
Sistem pendingin mesin: Pendinginan Cairan
Tipe rangka: Under bone type, steel
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Swing arm dengan suspensi ganda, 5 setelan preload
Ukuran ban depan: 120/70-15M/C 56P
Ukuran ban belakang: 140/70-14M/C 62P
Rem depan: Hidrolis, single 256 mm disc
Rem belakang: Hidrolis, single 240 mm disc
Sistem pengereman: ABS
P x L x T: 2.145 x 750 x 1.360 mm
Tinggi tempat duduk: 780 mm
Jarak sumbu roda: 1.510 mm
Jarak terendah ke tanah: 145 mm
Berat isi: 186 Kg
Kapasitas tangki bahan bakar: 11,7 L
Kapasitas minyak pelumas: 1,3 L (penggantian periodik)
Tipe baterai atau aki: 12 V - 8,6 Ah (10h), MF-Wet Type
Sistem pengapian: Full transisterized
Tipe busi: NGK LMAR8A-9