Otomotifnet.com - Sadar atau enggak, kalau motor trail selalu pakai pelek jari-jari dan hampir tidak ada yang pakai pelek racing? Ternyata ini alasannya.
Sebut saja motor trail atau motocross yang dijual di Indonesia, mulai dari Yamaha WR 155 R, WR250, Honda CRF250 Rally, CRF150L hingga Kawasaki KLX150 semua pakai pelek jari-jari.
Penggunaan pelek jari-jari pada motor adventure atau motor trail standar pabrik, tentu ada alasannya Bro! Berbeda dengan supermoto ya!
Ini dia beberapa alasannya.
Baca Juga: Skema Kredit Yamaha WR 155 R, Cocok Buat Lawan KLX 150, Cicilan Mulai Rp 1 Jutaan
"Untuk motor trail seperti CRF150 maupun CRF250 itu konsepnya on road dan off road,"
"Di off road biasanya motor ini didesain untuk menerjang lubang kemudian jumping ya," ujar Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) , Rabu (08/12/2021).
Sehingga dengan karakter pelek jari-jari yang lebih kuat dan fleksibel dapat meredam guncangan saat melintas di trek yang tidak rata.
Berbeda dengan pelek racing yang lebih kaku dan berat, sehingga kurang nyaman saat digunakan di trek yang tidak rata.
"Makanya menggunakan pelek jari-jari karena lebih lentur atau fleksibel, mampu meredam waktu benturan dan lebih ringan dibanding pelek cast wheel," sambungnya.
Meski keunggulan pelek jari-jari lebih kuat, Endro menjelaskan kekurangannya yakni tidak bisa menggunakan ban tubeless.
Oleh karena itu, motor trail biasanya menggunakan rim lock atau stopper yang fungsinya mengunci rim pelek dengan ban dalam dan ban luar saat tekanan ban berkurang atau saat ban kempis.
"Harus pakai ban dalam, prinsipnya pada ban motor trail menggunakan rim lock, jadi saat digunakan meski kempes tidak mengganggu ban dalamnya," pungkasnya.