Otomotifnet.com - Tekanan angin ban jadi hal yang krusial tapi juga paling sering diabaikan.
Padahal, kalau tekanan angin ban berkurang sangat berbahaya.
Paling mudah, membuat konsumsi bahan bakar jadi boros.
Yang fatal, bisa membuat ban meledak disebabkan panas yang berlebihan dan rajutan dalam ban putus.
Baca Juga: Ban Isi Nitrogen Boleh Ditambah Angin Biasa, Tapi Jumlahnya Segini
Nah, masih mau main-main dengan tekanan angin ban?
Pada mobil-mobil tertentu, ukuran tekanan angin ban sudah ada indikatornya.
Sehingga pengendara tak perlu lagi pusing untuk mengetahuinya.
Tapi kalau belum dilengkapi fitur ini, Anda bisa pasang alat ini.
SISTEM DIGITAL DAN SENSOR
Nah, sekarang tidak perlu khawatir lagi kalau mau memantau tekanan angin ataupun suhu yang ada pada ban mobil kita.
Karena sudah ada alat yang bisa mendeteksi tanpa harus mampir ke penambah angin ban.
Sedikitnya sudah ada tiga produk yang bisa memantau tekanan angin ban, lengkap dengan display untuk di dasbor.
Ada Tyguard X7, TPMS dan TPMS402.
Baca Juga: Begini Efeknya Ban Isi Nitrogen Vs Angin Biasa & Tekanan Kurang Vs Lebih
“Produk Tyguard X7 ini menggunakan wireless. Jadi langsung tersambung ke monitor, bisa mendeteksi tekanan anginnya kurang atau terlalu keras ada alarm yang bunyi dari alat itu,” ucap Sri Warningsih, dari Toko Oke Jojo yang bertempat di WTC Mangga Dua, Pademangan, Ancol, Jakarta Utara.
Untuk pemasangannya pun juga terbilang mudah, karena hanya dengan melakukan pemasangan pada tutup pentil ban saja.
“Kita juga pakai baut tambahan untuk mengunci supaya orang jahil enggak bisa mengambilnya,” tambah Sri.
Tapi jangan sampai lupa membawa kunci pas yang disediakan.
Karena kalau ketinggalan, dijamin tidak bisa mengisi angin ban kendaraan jika ternyata dibutuhkan.
Toko ini juga menyediakan alat serupa untuk motor.
Ada juga produk merek Tyre Presure Monitoring System (TPMS).
Perbedaannya, alat ini hanya bisa digunakan untuk tipe ban tubles saja.
Baca Juga: Dari Puntung Rokok, Bisa Deteksi Ban Pakai Nitrogen Murni atau Angin Biasa
“Iya karena penggunaan alat ini sebagai pengganti pentil dan tutup pentil ban,” ucap Erik Jeo, punggawa Autodio.
Jadi batang pentil ban standar tak lagi dipakai, ganti pakai TPMS.
Selain itu, masih ada lagi TPMS402. Modelnya sama seperti Tyguard, yakni langsung sebagai penutup pentil ban.
Sayangnya, tidak ada baut pengunci sehingga rentan oleh tangan jahil.
Setelah semua terpasang sempurna, pengendara bisa memantau langsung tekanan angin ban lewat monitor yang juga sudah satu set penjualan.
Enaknya, tampilan tak monoton, karena layar sudah berwarna.
Enaknya lagi, pengendara tak perlu pusing mengisi daya monitor tersebut.
Sebab, khusus untuk Tyguard dan TPMS bisa recharge sendiri menggunakan tenaga surya.
“Saat siang menyimpan tenaga untuk dipakai malam hari,” sebut Sri.
Sedangkan, khusus untuk TPMS402, “Monitornya masih pakai charger juga,” ucap Budi dari dePASAR.com yang menjual produk tersebut.
Salah satu keuntungan TPMS yang dijajakan oleh Autodio, yakni bisa terkoneksi dengan langsung dengan perangkat smartphone dengan sistem Android, IOS ataupun Ipad, sehingga mendeteksi tekanan udara ban jadi lebih mudah. Dwi